27 Desember 2011

Silat Suffian: Peragaan Melawan Musuh Bersenjata Api



Di atas adalah video peragaan melawan musuh bersenjata api menurut Silat Suffian. Sekali lagi, saya mengingatkan untuk berlatih dengan pelatih militer yang terpercaya untuk menghadapi lawan bersenjata api.

Walaupun sebenarnya saya kurang setuju dengan beberapa teknik melucuti pistol, karena hanya menggunakan satu tangan, peragaan di atas sangat baik untuk memberikan gambaran bagaimana melucuti senjata api bagi pemula di dalam masalah ini.

Selamat menikmati. Tidak lupa saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2012. Semoga kita lebih berhasil, cita-cita kita tercapai, dan kita lebih bahagia di tahun baru ini.

13 Desember 2011

Ketenangan di Dalam Pembelaan Diri

Di dalam pertarungan atau pembelaan diri, ketenangan adalah mutlak diperlukan. Bahkan diperlukan bukan hanya di dalam pembelaan diri saja, tapi juga di dalam situasi berbahaya lainnya.

Ada dua alasan mengapa ketenangan diperlukan. Pertama, bila Anda tidak tenang maka teknik/jurus tidak keluar optimal. Bahkan dalam keadaan panik yang ekstrim, Anda akan berkelahi serampangan atau mengamuk. Tidak ada satu teknik bela diri pun yang akan keluar. Anda bertarung dengan instink saja seperti hewan.

Alasan kedua, dalam keadaan tenang dan pikiran terpusat, kita bisa mengumpulkan tenaga lebih banyak. Anda yang sudah sampai tingkat meditasi atau tenaga dalam tentu paham hal ini. Bila jalan pikiran bersih, badan akan ikut tenang, dan Anda bisa mengumpulkan tenaga besar. Contohnya seperti peragaan memecahkan bata atau balok es besar dengan menggunakan tangan kosong.

Bagaimana memperoleh ketenangan di dalam pembelaan diri? Ada dua langkah untuk memperolehnya.

Langkah pertama ialah membiasakan hidup tenang. Berjalanlah dengan tenang, makanlah dengan tenang, bekerjalah dengan tenang, kerjakan semuanya dengan tenang. Maka di dalam situasi apapun, Anda akan selalu tenang.

Langkah kedua, menghilangkan penyebab ketidaktenangan. Biasanya ada dua hal yang merusak ketenangan. Pertama, rasa takut. Yang kedua, rasa marah.

Takut biasanya timbul karena kurangnya percaya diri untuk mengatasi situasi. Misalnya Anda yang biasa berlatih melawan pisau kayu akan takut ketika bertarung melawan pisau besi. Supaya jangan takut dan tetap percaya diri, berlatihlah semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Misalnya dengan menggunakan senjata sebenarnya setelah lihai dengan senjata mainan. Tentu saja tetap dibimbing oleh pelatih bela diri yang terpercaya.

Marah bisa terjadi karena berbagai sebab. Satu-satunya jalan ialah pengendalian diri. Perlu latihan mental dan kekuatan jiwa supaya jangan dikuasai amarah. Jangan menyerang atau bertarung di puncak kemarahan. Anda akan mengeluarkan tenaga besar dan kurangnya kontrol gerakan dan teknik. Menyebabkan lawan Anda berada di dalam situasi yang menguntungkan.


Perlu dicatat bahwa tenang itu tidak identik dengan lamban dan lemah. Tenang boleh; tetapi teknik/jurus tetap cepat, gesit, dan kuat.

Demikianlah pembahasan tentang ketenangan di dalam pembelaan diri. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

28 November 2011

Silat Suffian: Peragaan Melawan Musuh Bersenjata Tajam



Di atas adalah video peragaan melawan musuh bersenjata pisau menurut Silat Suffian. Silat Suffian adalah silat yang populer di Brunei Darussalam. Sekali lagi, saya mengingatkan untuk berlatih dengan pelatih bela diri yang terpercaya untuk melawan musuh bersenjata tajam. Bukan hanya dengan menonton video peragaan bela diri.


Oh ya, mungkin pembaca menjadi bingung mengapa namanya hanya Silat, bukan Pencak Silat. Menurut legenda yang beredar dari mulut ke mulut, dulu kala di Nusantara ada dua bela diri yang populer, yaitu Pencak dan Silat. Pencak adalah bela diri keras menyerang seperti Karate, sedangkan Silat adalah bela diri bertahan yang banyak mengandalkan bantingan dan kuda-kuda berat. Oleh seorang ahli bela diri yang tidak dikenal namanya, dua bela diri ini disatukan dan dinamakan Pencak Silat. Kemungkinan Silat Suffian adalah silat yang masih asli, yang belum digabung dengan pencak. Itulah jawabannya menurut penulis.

Namun patut pula diketahui bahwa kadang-kadang Pencak Silat juga hanya disingkat dengan satu kata, Silat. Ini adalah hal yang lazim di dunia persilatan Nusantara ini.

Selamat menikmati. Ingatlah bahwa video di atas ditayangkan untuk keperluan informasi dan hiburan. Bila ingin belajar melawan musuh bersenjata, berlatihlah dengan pelatih bela diri yang terpercaya.

19 November 2011

Trik Mudah Bantingan Dorong

Salah satu teknik bantingan yang populer di dalam ilmu bela diri adalah bantingan dorong. Bantingan ini diajarkan hampir oleh semua cabang bela diri.

Cara melaksanakannya sangat mudah. Sesudah menangkap/menangkis pukulan lawan, Anda maju dan melangkahkan satu kaki Anda tepat di belakang kaki lawan, mengganjalnya. Kemudian dengan tangan Anda, doronglah dada lawan. Lawan akan jatuh karenanya.

Saya sering melihat siswa bela diri kesulitan melakukan bantingan ini. Mereka mengeluarkan tenaga besar, padahal tidak perlu.

Cara supaya mengeluarkan tenaga kecil saja, ada pada teknik dorongannya. Kaki tetap tegar. Doronglah membuat arah lingkaran, bukan dorongan searah garis lurus. Dengan cara ini, tenaga yang dikeluarkan kecil saja dan lawan jatuh dengan mudah.

Cobalah Anda praktekkan. Anda akan merasakan lebih efektif dan lebih ringan dengan trik ini.

03 November 2011

Falsafah Seni Bela Diri

Semua hal di dunia ini memiliki falsafah. Falsafah ialah makna terdalam yang meliputi sesuatu hal. Misalnya falsafah olahraga yang tersirat di dalam semboyan "Men sano in corpore sano" (Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula). Diharapkan penggemar olahraga tidak hanya sehat badannya, tapi juga sehat jiwanya. Sehat jiwa di sini maksudnya sportif, jujur, tidak curang, dan mau mengakui keunggulan lawan.

Demikian pula seni bela diri. Bela diri memiliki falsafah. Misalnya Kempo dengan falsafahnya,"Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan, kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman".

Menurut pendapat saya, ada 3 klasifikasi falsafah bela diri. Di bawah ini adalah uraiannya.

1. Falsafah Bertahan
Mengingat sejarah bela diri yang kental dengan suasana dan ajaran agama Budha, sebagian besar bela diri memiliki falsafah bertahan. Tidak menyerang lebih dahulu, dan hanya menggunakan jurus untuk membela diri. Tidak menggunakan bela diri untuk pamer atau unjuk kehebatan. Contoh bela diri aliran ini antara lain Aikido, Pencak Silat, dan Shaolin Kung Fu.

2. Falsafah Menyerang
Dalam perkembangannya, ahli bela diri mengembangkan tidak hanya teknik bertahan, tapi juga teknik menyerang. Menyerang memiliki keuntungan di mana kita bisa melumpuhkan lawan tanpa mesti menunggu serangannya. Di dalam beberapa kasus seperti melawan musuh berbadan besar atau perkelahian keroyokan, menyerang memberikan keunggulan mendahului melumpuhkan lawan sebelum keadaan berkembang menguntungkan lawan. Contoh bela diri yang menganut falsafah menyerang adalah Karate dan Tae Kwon Do.

3. Falsafah Melenyapkan
Bela diri di zaman dahulu juga digunakan untuk keperluan militer. Anda jangan terkejut mendengar ada bela diri yang memiliki falsafah melenyapkan atau menghabisi lawan. Sebab di dalam perang berlaku hukum "membunuh atau dibunuh". Contoh bela diri yang menganut falsafah melenyapkan antara lain ialah Ninjutsu.

Demikianlah falsafah bela diri menurut pendapat saya. Mungkin pembaca memiliki klasifikasi yang lain. Atau Anda punya falsafah bela diri yang baru? Falsafah bela diri yang membawa kedamaian dunia? Bila ada, jangan ragu-ragu mengajarkannya. Falsafah yang baik selalu menghasilkan penerapan dan hasil yang baik pula.

03 Oktober 2011

Kritis di Dalam Belajar Bela Diri



Seiring perkembangan zaman, belajar bela diri sekarang jauh lebih mudah daripada zaman dahulu. Dahulu, kita harus belajar bela diri dengan cara mendedikasikan diri pada sebuah jenis bela diri dan juga pada seorang guru. Ilmu yang kita dapat tergantung dari yang diajarkan guru tersebut.


Sekarang kita tidak mesti belajar secara konvensional kepada seorang guru. Kita bisa belajar lewat buku, DVD, atau internet. Pokoknya kita bisa belajar dari banyak media. Teknik dan prinsipnya bahkan sudah dibahas secara ilmiah oleh praktisi bela diri profesional.

Tidak jadi masalah apakah Anda belajar secara konvensional atau melalui media, Anda mesti mengembangkan sikap kritis di dalam belajar bela diri. Jangan menelan mentah-mentah apa yang diajarkan kepada Anda. Pahamilah bahwa guru Anda mungkin hanya mengulang teknik yang diajarkan gurunya dulu, padahal belum tentu teknik itu teknik terbaik. Mungkin teknik itu sudah kadaluwarsa, karena sudah digugurkan oleh teknik baru yang lebih teruji.

Demikian pula bila Anda belajar lewat media, misalnya lewat Youtube. Anda mesti memahami bahwa pelatih di video itu juga manusia. Ia mungkin menciptakan teknik sendiri yang menurut dia baik, tapi tidak sebaik itu di dalam praktiknya. Pada dasarnya, Anda mesti rajin membanding sendiri dan memahami teknik apa yang terbaik di dalam kenyataannya. Anda juga mesti rajin mendengarkan pembahasan oleh pelatih bela diri yang menyatakan suatu teknik sudah gugur, tentu saja dengan alasan logisnya.

Di atas saya sajikan sebuah video yang menjelaskan teknik menjatuhkan pedang lawan dengan sebuah tombak. Sebuah teknik yang menurut saya sangat beresiko, karena sangat mungkin tombak yang kita gunakan untuk memutar pedang lawan itu tergelincir. Jika itu terjadi, bukan saja pedang lawan itu tidak jadi jatuh, tapi juga memberi lawan peluang menyerang balik. Sangat berbahaya. Sekali lagi, jadilah kritis di dalam belajar bela diri.

19 September 2011

Pola Melangkah di Dalam Seni Bela Diri

Pola melangkah merupakan hal yang sering diabaikan di dalam seni dan latihan bela diri. Padahal ini penting dan menentukan kualitas kemampuan bela diri seseorang.

Saya sering melihat pelatih yang hanya mengajarkan satu pola melangkah saja. Pola garis lurus. Di mana semua serangan dan pembelaan dilakukan dengan melangkah maju atau mundur. Dengan pola ini, saya yakin bahwa siswa yang dilatih tidak akan banyak berkembang, karena sudah diformat dengan cara yang itu-itu saja.

Coba sekarang Anda bayangkan pola melangkah yang lebih fleksibel. Berdirilah di atas tanah berpasir. Gambarlah pola delapan penjuru mata angin, di mana satu garis panjangnya 1,5 meter. Berdirilah tepat di titik tengah. Mintalah seorang teman Anda menyerang Anda dengan serangan lurus dari arah Utara.

Hindarilah serangannya dengan cara melangkah ke satu arah mata angin. Anda bisa menghindar ke Timur Laut, Barat Laut, Barat, Timur, Tenggara, Barat Daya, atau Selatan. Mudah sekali, bukan? Anda akan merasakan lebih mudah dan wawasan Anda terbuka lebar. Anda juga akan merasakan lebih banyak teknik balasan dan pembelaan yang bisa dikembangkan dengan pola langkah ini.

Pola langkah delapan penjuru mata angin bukanlah satu-satunya pola langkah selain pola garis lurus. Ada pola segitiga, pola gergaji, pola segi empat, pola U, dan pola langkah lainnya yang bisa Anda kembangkan sendiri sesuai kreativitas Anda. Bela diri itu sebetulnya luwes dan tidak sulit.

Demikianlah sedikit pembahasan tentang pola melangkah di dalam seni dan latihan bela diri. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

04 September 2011

Trik Bagus di Dalam Permainan Pedang



Walaupun sudah ketinggalan zaman, permainan pedang merupakan seni bela diri yang menarik untuk dipelajari. Sampai sekarang masih dipelajari dan dilatih oleh praktisi bela diri di berbagai belahan dunia.


Ada beberapa trik memenangkan permainan pedang. Di sini penulis mencoba menjelaskan satu di antaranya.

Saat pedang bertangkisan dan tertahan, gunakan tangan kiri untuk menangkap pergelangan tangan kanan lawan yang memegang pedang. Kemudian pelintirlah tangan tersebut ke arah luar. Ini bisa menyebabkan lawan jatuh atau setidaknya condong ke samping karena sakitnya pelintiran. Memberi Anda kemenangan posisi. Jika lawan sudah seperti ini, Anda bisa mengambil tindakan yang menentukan.

Ini tidak masalah apakah Anda dan lawan memegang pedang dengan dua tangan atau satu tangan. Memang video di atas dengan dua tangan, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan dengan satu tangan.

Demikianlah salah satu trik untuk memenangkan permainan pedang. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

19 Agustus 2011

Prinsip Dasar Teknik Patahan

Teknik Patahan ialah teknik yang digunakan untuk mematahkan tulang atau persendian lawan. Teknik ini merupakan teknik terlarang di dalam pertandingan bela diri manapun. Biasanya hanya digunakan di dalam pertarungan antara hidup dan mati.

Untuk bisa mematahkan tulang/persendian manusia, terlebih dulu kita mesti memahami anatominya.

Sekarang coba Anda perhatikan jari tangan Anda; yaitu jari telunjuk, tengah, manis, dan kelingking. Buka dan luruskan jari-jari tersebut. Anda akan menyadari bahwa gerak keluarnya terbatas, hanya sampai 180 derajad. Jika Anda tekan jari-jari tersebut melebihi 180 derajad, niscaya persendiannya akan patah.

Demikian pula siku Anda. Siku dan lengan Anda juga ruang geraknya terbatas, hanya bisa digerakkan keluar sampai 180 derajad. Bila melebihi 180 derajad, siku Anda akan patah.

Inilah prinsip dasar teknik patahan. Menekan sendi melebihi ruang geraknya. Prinsip yang sama juga digunakan untuk mematahkan leher, lutut, dan tulang punggung.

Saya menegaskan jangan menggunakan teknik patahan kecuali sangat terpaksa, seperti menghadapi lawan bersenjata tajam. Teknik ini terlarang karena menyebabkan lawan cacat seumur hidupnya.

17 Juli 2011

Kesalahan Teknik Melucuti Pistol




Melucuti lawan bersenjata api bukanlah masalah mudah dan main-main. Kesalahan bisa berakibat luka serius atau kematian.

Pistol adalah salah satu jenis senjata api. Memiliki bentuk yang kecil dan pendek, menyebabkan pistol ini luwes dan mudah digunakan di jarak dekat. Hal ini juga menyebabkan pistol lebih sulit dilucuti daripada senapan yang berbadan panjang.

Menurut pendapat pelatih Krav Maga, ada satu kesalahan yang sering dilakukan orang ketika melucuti pistol. Yaitu memegangnya hanya dengan satu tangan, biasanya di larasnya. Seharusnya ia memegang dengan dua tangan. 

Mengapa memegang dengan satu tangan itu salah? Karena lawan bisa menarik pistolnya dengan mudah, sehingga pegangan kita pada laras pistol terlepas. Ini sangat berbahaya jika terjadi di dalam pertarungan sebenarnya.

Kesalahan di dalam melucuti senjata api, sekali lagi penulis tegaskan, bisa berakibat luka serius atau kematian.

02 Juli 2011

Prinsip Dasar Melawan Musuh Bersenjata Api



Senjata api, apapun jenisnya, merupakan senjata yang sangat berbahaya. Bela diri melawan senjata jenis ini hanya diberikan pada tingkat sangat mahir dan umumnya tidak dilatihkan pada masyarakat sipil. Bila Anda ingin belajar, sebaiknya Anda belajar dengan pelatih militer yang sudah diakui.


Namun tidak ada salahnya kita mengetahui prinsip dasarnya. Punya banyak pengetahuan itu tidak ada salahnya.

Pertama, Anda harus tenang dan tetap berpikir jernih. Ini berlaku tidak hanya di dalam menghadapi todongan senjata api, tapi juga situasi berbahaya lainnya.

Kedua, identifikasi situasi. Apakah ini situasi hidup-mati atau bukan? Bila bukan situasi hidup-mati, misalnya perampokan, Anda sebaiknya jangan melawan.

Ketiga, sesudah Anda yakin Anda takkan dibiarkan hidup, bertindaklah dengan segera dan cepat. Jangan menatap ke matanya. Upayakan supaya badan/kepala Anda di luar garis tembakan. Ini biasanya dilakukan dengan menghindar garis tembakan dan menepis/menangkap laras atau tangan yang memegang senjata. Kemudian baru Anda melucutinya. Apapun teknik yang Anda gunakan dan dari posisi manapun Anda ditodong, lakukan dengan sangat cepat.

Keempat, bila Anda berhasil melucuti senjata lawan, segera ambil jarak dan todongkan senjata tersebut. Jangan sampai lawan ada di dekat Anda. Ini dilakukan untuk mencegah serangan balik.

Demikianlah prinsip dasar melawan musuh bersenjata api. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

N.b.: Tontonlah video di atas tanpa suara. Sayang suara aslinya diganti dengan musik oleh uploader di Youtube

08 Juni 2011

Taktik Tangan Kosong: Melawan Musuh Bersenjata Tombak



Tombak memiliki karakteristik istimewa dibanding senjata tradisional lainnya. Kelebihannya ada pada jangkauannya yang panjang. Oleh karena itu, tombak relatif sulit untuk didekati.

Umumnya ada 3 macam serangan dengan tombak. Pertama, tusukan, Kedua, pukulan. Ketiga, sabetan.

Apapun bentuk serangannya, Anda bisa dengan mudah mengalahkan lawan bersenjata tombak bila Anda mengetahui kelemahannya. Kelemahan ada pada pegangan tombak. Bila Anda berhasil memegang tombak pada pegangannya, Anda sudah setengah menang.

Menghadapi tusukan, menyingkirlah dulu ke samping kemudian baru memegang tombak. Peganglah dengan satu tangan di depan tangan lawan dan satu tangan di antara kedua tangan lawan. Atau bila tombak lawan panjang, pegang dengan dua tangan di depan tangan lawan.

Menghadapi pukulan atau sabetan, Anda melangkah maju mendahului serangan sambil menangkap pegangan tombak. Bila kebetulan jarak Anda terlalu jauh, Anda dapat menyingkir dulu ke samping atau ke belakang. Kemudian bila sempat memegang pegangan tombak. Bila tidak sempat, Anda bisa menunggu serangan selanjutnya.

Sesudah Anda berhasil memegang tombak, selanjutnya Anda dapat menerapkan teknik rampasan. Contoh teknik rampasan bisa Anda lihat pada video di atas. Atau Anda bisa pula menerapkan bantingan dorong dengan cara menekankan pegangan tombak pada leher lawan sekaligus mengait kakinya. Sesudah lawan jatuh, Anda dengan mudah merampas tombak lawan.

Demikianlah teknik untuk mengatasi lawan bersenjata tombak. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

29 Mei 2011

Taktik Tangan Kosong: Melawan Musuh Bersenjata Pedang Katana



Pedang Katana adalah sejenis pedang tradisional Jepang. Pedang ini digunakan untuk keperluan berperang oleh samurai pada zaman Jepang Kuno. Di Indonesia, pedang ini sering disebut "Pedang Samurai". Suatu salah kaprah, karena samurai bukanlah nama pedang melainkan sebutan untuk prajurit satria yang mengabdi untuk raja-raja zaman feodal Jepang.

Keunikan pedang Katana dari sudut pandang ilmu bela diri ada pada teknik memegangnya. Pedang ini biasanya dipegang dengan dua tangan, walaupun memang ada aliran yang memegangnya dengan satu tangan saja. Hal ini menyebabkan melawan musuh bersenjata pedang ini lebih sulit daripada musuh bersenjata pedang biasa, karena ada dua tangan yang mesti "diuraikan" ketika melucutinya.

Langkah pertama yang harus Anda jalankan adalah merapat ke badan lawan. Anda melakukannya sambil menghindari tebasan/tusukan pedang. Jangan menjauh, karena Anda akan menjadi sasaran empuk.

Langkah kedua, dengan kedua tangan Anda tangkaplah salah satu lengan lawan. Satu tangan Anda memegang di sikunya, satu tangan lagi memegang di gagang pedang. Dengan teknik ini, selanjutnya Anda dengan mudah merampas pedang lawan. Ambil pedang lawan dengan melakukan teknik pelintiran pada tangan lawan sekaligus menjatuhkannya. Untuk contohnya, silakan putar video yang ada di atas artikel ini.

Dua langkah di atas merupakan salah satu teknik standar untuk melawan pedang Katana. Sebenarnya Anda juga bisa menggunakan teknik yang tidak standar. Misalnya setelah Anda menghindari tebasan/tusukan, Anda bisa mengambil posisi di belakang lawan dan melakukan teknik kuncian/cekikan pada lehernya. Ia tidak mungkin menggunakan pedangnya saat Anda berada tepat di belakangnya. Ada dua kemungkinan setelah itu. Ia tewas tercekik atau terpaksa melepaskan pedangnya supaya bisa melepaskan kuncian Anda. Bela diri itu sebenarnya luwes dan tidak sulit.

Demikianlah salah satu teknik standar untuk mengatasi lawan bersenjata pedang Katana. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

05 Mei 2011

Beberapa Cara Menghindari Konflik Fisik

Pecinta Bela Diri juga merupakan Pecinta Perdamaian. Walaupun kita petarung yang terlatih baik, kita bertarung hanya karena terpaksa. Seandainya mungkin, semua pertarungan dihindari dan diselesaikan baik-baik.

Ada 2 alasan mengapa konflik fisik sebaiknya dihindari. Pertama, pertarungan fisik itu menyakiti badan. Setidak-tidaknya membuang napas dan tenaga yang tidak perlu. Kedua, pertarungan itu melanggar hukum.

Berikut adalah beberapa cara menghindari konflik fisik:

1. Mengabaikan
Mungkin Anda pernah mengalami hal ini. Ketika berjalan kaki, beberapa remaja sok jagoan mengejek Anda dan menantang berkelahi. Anda tak perlu melayani provokasi semacam ini. Toh walaupun Anda menang berkelahi, orang-orang takkan menyebut Anda jagoan. Malah Anda bisa dianggap sama bodohnya dengan mereka yang menantang Anda.

2. Masuk ke Dalam Ruangan
Ini metode yang sangat efektif untuk menghindari konflik. Ketika Anda melihat gejala pertarungan, Anda bisa masuk ke dalam ruangan dan mengunci pintu seandainya ada ruangan tersedia. Dinding ruangan akan menghalangi calon lawan untuk menyentuh badan Anda.

3. Membujuk Lawan
Tidak mungkin orang ingin berkelahi jika tidak ada yang membuatnya marah atau kesal. Bila Anda mengetahui hal tersebut, Anda bisa membujuk lawan. Bila itu salah Anda, Anda mestinya berjiwa besar dan meminta maaf. Bila tidak, katakanlah bahwa tindakan Anda tersebut tidak Anda maksudkan untuk membuatnya tersinggung.

4. Bertindak Tegas
Namun bila Anda sudah berbicara baik-baik dan lawan tampaknya masih memaksa untuk bertarung, ambillah tindakan tegas. Katakan," Maaf, saya tak ingin berkelahi" atau "Saya tak ingin membahasnya lagi" maupun kalimat tegas lainnya dan tinggalkanlah lawan. Tindakan tegas semacam ini akan mematahkan 'semangat' berkelahi lawan dan mencegah konflik fisik

5. Melarikan Diri
Bila Anda melihat bahaya, misalnya puluhan orang bersenjata ingin membunuh Anda, lebih baik Anda melarikan diri. Melarikan diri bukanlah tindakan pengecut, sebab hakikat bela diri hanyalah untuk membela diri. Bila sudah ada niat membalas atau menyakiti, itu bukan bela diri lagi namanya.
Selain itu, di mata hukum, bila Anda sudah melarikan diri dan dan tidak punya pilihan lain kecuali bertarung, barulah pembelaan diri Anda diterima di mata hukum. Hukum Indonesia menganjurkan untuk melarikan diri terlebih dahulu.

Demikianlah beberapa cara untuk menghindari konflik fisik. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

20 April 2011

Sejarah Tinju

Kata Tinju adalah terjemahan dari kata Inggris "boxing" atau "Pugilism". Kata Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus atau pinjaman dari kata yunani Pugno, Pignis, Pugnare, yang menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam bahasa Inggrisnya. Tinju Manusia, kalau terkepal, berbentuk seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal menjadi tinju, siap untuk pugnos, berkelahi, bertinju. Dalam mitologi, bapak dan Boxing adalah Poliux, saudara kembar dari Castor, putera legendaris dari Jupiter dan Leda.

Perkembangannya
Pertandingan tinju yang pertama tercatat dalam sejarah adalah antara lain melawan Abel. Kitab mahabrata juga mencatat pertandingan-pertandingan tinju, hal mana mendahului pencatatan cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani, Romawi, dan Mesir. Petinju terkenal pertama berkebangsaan Yunani bernama Theagenes dari Thaos yang menjadi juara Olympic Games 450 Masehi. Ia melakukan pertandingan sebanyak 1.406 kali dengan menggunakan cetus sarung tinju yang terbuat dari besi. Kebanyakan dari lawan-lawan itu tewas ketika bertarung melawannya.
Meskipun boxing terkenal berabad-abad lamanya sebagai suatu bentuk hiburan, namun seorang Inggris yang bernama James Ping adalah James Broughton, juara britania, yang juga merupakan orang pertama yang menggunakan sarung tinju. Peraturan dan sarung tinju ini diperkenalkan pada tanggal 10 Agustus 1973.

(Sumber: www.myzavier.blogspot.com)

10 April 2011

Bertarung Bagaikan Air yang Mengalir

Seperti air yang mengalir, demikianlah ungkapan yang kita dengar ketika orang ingin menceritakan sesuatu yang alamiah dan berjalan dengan sendirinya. Ungkapan ini juga berlaku di dalam cabang-cabang olahraga, termasuk olahraga bela diri.

Di dalam latihan bela diri, Anda berlatih berbagai macam teknik. Misalnya teknik pukulan, tendangan, kuncian, patahan, bantingan, tangkisan, hindaran, dan sebagainya. Teknik ini dipelajari dengan sengaja, dan dilatih satu demi satu sebelum dirangkaikan. Memang di dalam latihan, teknik-teknik tampaknya dipaksakan dan tidak alamiah.

Tetapi ketika Anda bertanding atau bertarung, semuanya menjadi alamiah. Teknik-teknik itu akan keluar dengan sendirinya, tergantung situasi yang dihadapinya. Terangkai dengan baiknya, harmonis, dan bersatu-padu. Keluar sesuai dengan apa yang Anda latih selama ini. Semua keluar seperti dari alam bawah sadar Anda.

Konsep bertarung bagai air mengalir juga mengandung pengertian bahwa Anda tidak berpikir mengenai teknik apa yang ingin Anda keluarkan. Jika ia memukul, saya akan memakai teknik ini, misalnya. Tidak. Teknik keluar dan terangkai secara otomatis, sesuai jenis serangan lawan atau keadaannya. Teknik yang akan keluar itu berasal dari latihan-latihan yang telah Anda lakukan selama ini. Latihan untuk mengalamikan teknik-teknik yang semula Anda pelajari tidak secara alami.

Demikianlah konsep bertarung bagaikan air yang mengalir. Mudah-mudahan dapat dipahami dan berguna bagi para pecinta bela diri.

23 Februari 2011

Sejarah Singkat Tae Kwon Do

Pada masa lampau seni bela diri Taekwondo dikenal dengan sebutan “Subak”, “Taekkyon”, “Takkyon” maupun beberapa nama lainnya. Pada awal sejarah Semenanjung Korea, ada tiga suku bangsa atau kerajaan yang mempertunjukkan kontes bela diri sebagai bentuk persaingan satu sama lainnya. Ketiga kerajaan ini adalah Koguryo, Paekje, dan Silla. Semuanya melatih para ksatria, yang tergabung dalam kekuatan militer. Menurut catatan, kelompok ksatria muda yang terorganisir seperti Hwarangdo di Silla dan Chouisonin di Koguryo, menjadikan latihan bela diri sebagai salah satu subjek penting yang harus dipelajari.

Pada masa korea modern, saat Dinasti Chosun (Yi) berkuasa pada tahun 1392 sampai 1910 dan pada zaman penjajahan Jepang sampai tahun 1945, Subakhui dan Taekkyon (sebutan untuk Taekwondo pada masa itu) mengalami kemunduran dan tidak mendapat dukungan dari pemerintah yang memodernisasi tentaranya dengan senjata api. Dinasti Yi yang didirikan berdasarkan ideologi Konfusius, lebih mementingkan kegiatan kebudayaan daripada seni bela diri. Kemudian pada saat Raja Jungjo memerintah setelah invasi Jepang pada tahun 1952, pemerintah kerajaan membangun kembali pertahanan yang kuat dengan memperkuat latihan ketentaraan dan praktek seni bela diri.

Seiring dengan kemerdekaan Korea dari penjajahan Jepang, konsep baru tentang kebudayaan dan tradisi mulai bangkit. Banyak para ahli bela diri mendirikan perguruan bela diri. Dengan meningkatnya populasi dan hubungan kerja sama yang baik antar hubungan bela diri akhirnya diputuskan menyatukan berbagai nama seni bela diri mereka dengan sebutan Taekwondo pada tahun 1954.


Pada tahun 1972, Kuk Ki Won didirikan sebagai markas besar Taekwondo, hal ini menjadi penting bagi perkembangan Taekwondo ke seluruh dunia. Kejuaraan dunia Taekwondo yang pertama diadakan pada tahun 1973 di Kuk Ki Won, Seoul, Korea Selatan. Sampai saat ini kejuaraan dunia rutin dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.

Pada 28 Mei 1973, The World Taekwondo Federation (WTF) didirikan, dan sekarang telah mempunyai lebih dari 160 negara anggota. Saat ini Taekwondo telah dipraktekkan oleh lebih dari 40 juta orang di seluruh penjuru dunia, angka ini masih terus bertambah seiring perkembangan Taekwondo yang makin maju dan populer.

(
Sumber: http://hi-in.facebook.com/topic.php?uid=114206531937&topic=10570)

18 Februari 2011

Titik-titik Fatal di Tubuh Manusia

Anda yang pernah belajar bela diri tentulah tidak asing lagi dengan titik-titik lemah di tubuh manusia. Titik-titik lemah ini bertebaran di tubuh manusia, dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Di antara titik lemah ini terdapat dua macam titik lagi, yakni titik khusus dan titik fatal.

Titik khusus ialah titik lemah yang merupakan titik syaraf, titik pembuluh darah, atau titik lemah suatu organ tertentu di dalam tubuh manusia yang hanya bisa diserang dengan teknik khusus. Misalnya titik pembuluh darah jantung yang diserang dengan totokan jari oleh aliran Dim Hsueh atau titik syaraf di bawah telinga yang diserang dengan satu jari oleh aliran Dim Ching (Ninjutsu). Titik khusus bila diserang dengan tepat umumnya berakibat kematian bagi si korban.

Sedangkan titik fatal ialah titik-titik lemah yang rentan berakibat fatal atau cedera bila diserang/dipukul. Tidak peduli lawan bagaimanapun besar dan beratnya pasti akan kesakitan bila terkena serangan di titik-titik ini. Serangan dengan tepat berakibat rasa sakit yang sangat atau cedera walaupun tidak mengakibatkan kematian. Titik-titik inilah yang akan kita bahas di dalam artikel ini.

Titik-titik dimaksud ialah mata, telinga, hidung, dagu, leher, ulu hati, dan organ vital.

Sebaiknya Anda menyerang titik-titik fatal ini hanya dalam keadaan tidak punya pilihan lain atau terpaksa. Hal ini karena berakibat cedera serius bagi lawan. Misalnya saja serangan pada mata mengakibatkan kebutaan. Anda tentu tidak mau menghadapi tuntutan hukum yang berat akibat membutakan orang lain. Kecuali Anda hendak dibunuh oleh pembunuh berdarah dingin, misalnya, baru tindakan ini dapat diterima.

Demikianlah titik-titik fatal yang ada di tubuh manusia. Sekali lagi saya mengingatkan hanya untuk keadaan terpaksa atau darurat. Ingatlah bahwa Anda selalu menghadapi konsekuensi hukum di dalam setiap tindakan pembelaan diri.

08 Januari 2011

Bagaimana Mengatasi Tendangan Melayang

Tendangan Melayang (Flying Kick) ialah tendangan yang dilakukan dalam keadaan kedua kaki tidak menyentuh tanah. Atau lebih mudahnya tendangan yang dilakukan sambil melompat. Kaki penendang bisa satu kaki sedangkan kaki lainnya menggantung/melipat, bisa pula kedua kaki tersebut menendang bersamaan.

Tendangan Melayang merupakan tendangan yang berbahaya, karena biasanya sangat cepat dan tepat. Tenaga yang dihasilkan juga besar. Sasarannya biasanya kepala, leher, dada, dan kadang-kadang ulu hati.

Untuk mengatasi tendangan melayang, kita perlu mengetahui jenis tendangan melayang tersebut terlebih dahulu.

Ada dua jenis tendangan melayang, tendangan melayang lurus dan tendangan melayang melingkar. Tendangan melayang lurus ialah tendangan di mana kaki penendang menendang lurus ke arah lawan, sedangkan tendangan melayang melingkar ialah tendangan di mana kaki penendang membuat lingkaran sebelum mengenai lawan.

Contoh tendangan melayang lurus ialah Nidan Geri (Karate) dan Tobi Geri (Kempo). Sedangkan contoh tendangan melayang melingkar adalah Tendangan Ekor Naga (Jeet Kune Do) dan Tendangan Kuku Garuda III (Ju Jitsu). Namun di dalam praktiknya lebih banyak tendangan melayang lurus daripada tendangan melayang melingkar.

Begitu Anda melihat lawan menampakkan gejala tendangan melayang lurus, melompatlah dengan ringan ke samping untuk menghindari tendangannya. Bila Anda tak sempat melompat, melangkahlah selangkah ke samping sambil mencondongkan badan supaya jangan terkena tendangan. Begitu kaki lawan mendarat di tanah, balas serangannya dengan tendangan atau pukulan.

Bila Anda melihat lawan menampakkan gejala tendangan melayang melingkar, melompatlah ke belakang atau melangkahlah selangkah ke belakang sambil mencondongkan badan untuk menghindar. Begitu lawan mendarat di tanah, Anda maju dan balas menyerang dengan tendangan atau pukulan. Anda bisa juga membalasnya dengan menggunakan teknik tendangan melayang lurus, bila Anda menguasainya.

Demikianlah cara untuk mengatasi serangan tendangan melayang. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.