28 Mei 2009

Memilih Bela Diri Berdasarkan Jenis Otot


Menurut Dr. Sadoso, Ahli Kesehatan Olahraga Indonesia, otot manusia dapat dibagi dua macam. Yaitu Otot Oksida dan Otot Non Oksida. Dua jenis ini memiliki karakter yang jauh berbeda.

Otot Oksida adalah otot yang memerlukan banyak oksigen untuk melepaskan energi. Waktu yang digunakan hanya dalam hitungan detik, bahkan kurang dari itu. Namun energi yang dilepaskan sangat besar. Contoh kegiatan yang memerlukan otot oksida misalnya ketika Anda memecahkan batu besar dengan palu godam.

Otot Non Oksida ialah otot yang memerlukan sedikit sekali oksigen untuk melepaskan energi. Tetapi otot ini bisa bertahan lama, sekitar setengah jam atau lebih lama. Energi yang dilepaskan sangat sedikit dan hemat. Contoh kegiatan yang memerlukan otot non oksida adalah jogging (lari-lari kecil).

Bila Anda cenderung memiliki banyak otot oksida, maka disarankan memilih bela diri renggang. Bila Anda memiliki banyak otot non oksida, disarankan memilih bela diri rapat (untuk memahami bela diri rapat dan renggang, silakan baca artikel sebelumnya: Dua Kategori Ilmu Bela Diri).

Untuk mengetahui jenis otot apa yang paling banyak di dalam tubuh Anda, cobalah dua kegiatan ini. Mana yang lebih mudah untuk dilakukan, lari cepat 100 meter atau jogging setengah jam? Bila Anda lebih mudah lari cepat 100 meter, berarti Anda memiliki banyak otot oksida. Bila jogging lebih mudah, berarti Anda memiliki banyak otot non oksida

Dua Kategori Ilmu Bela Diri

Berdasarkan teknik dan jarak yang digunakan, bela diri dapat dibedakan dua macam. Pertama bela diri rapat, kedua bela diri renggang.

Kategori pertama, bela diri rapat. Cenderung mendekat untuk menyelesaikan pertarungan. Teknik yang banyak digunakan biasanya bantingan, kuncian, dan patahan. Judo, Gulat, Aikido, Pencak Silat merupakan contoh dari kategori ini.

Kategori kedua, bela diri renggang. Cenderung mengambil jarak untuk menyelesaikan pertarungan. Teknik yang banyak digunakan biasanya pukulan dan tendangan. Karate, Tae Kwon Do, Tinju, Thai Boxing merupakan contoh kategori ini.

Mungkin Anda ingin tahu, kategori apa yang cocok untuk saya? Bila iya, silakan baca artikel saya berikutnya. Memilih Bela Diri Berdasarkan Jenis Otot dan Memilih Bela Diri Berdasarkan Bakat.

Mengapa Kita Belajar Bela Diri

Pada umumnya, inilah penyebab kita belajar Ilmu Bela Diri

1. Bela Diri

Inilah tujuan awal dan tujuan akhir belajar bela diri. Kita perlu melindungi diri kita.

2. Olahraga

Bela Diri adalah cabang olahraga yang baik. Di samping itu, kita bisa memperoleh prestasi. Misalnya menjadi pemenang Kejuaraan Nasional Tae Kwon Do.

3. Syarat Pekerjaan

Tentara, polisi, satpam, dan tenaga keamanan profesional belajar dan berlatih bela diri. Ini merupakan suatu keharusan.

4. Kebanggaan

Sejumlah orang belajar bela diri untuk alasan prestise. Mereka ingin jadi "Hyundai" (pemegang sabuk hitam). Ini merupakan kebanggaan bagi mereka.

Apapun alasan Anda untuk belajar dan berlatih bela diri, di blog ini kami mengacu kepada tujuan bela diri. Artikel yang Anda baca atau akan Anda baca di dalam konteks bela diri.

25 Mei 2009

Bela Diri : Arti Luas dan Arti Sempit


Bela Diri adalah sebuah frase yang sering kita dengar. Begitu mendengarnya, asumsi kita melayang pada Karate, Pencak Silat, Tae Kwon Do, dan lain-lain. Anggapan ini tidak salah sepenuhnya dan tidak benar pula sepenuhnya.


Ada dua pengertian bela diri, yakni secara sempit dan secara luas. Bela diri dalam arti sempit adalah seni bertarung yang secara mendasar dibentuk oleh Dharma Taishi (Tatmo Cawsu), Pendeta Budha Generasi ke-28. Pada tahun 550 Masehi, ia bepergian ke Cina dari India untuk mengajarkan agama Budha. Di samping itu, ia juga mengajarkan Indo Kempo (Seni Bertarung Ala India). Hal ini memang penting diajarkan karena pendeta Budha saat itu sering bepergian dari Cina ke India atau sebaliknya untuk belajar agama Budha. Jalur Sutra saat itu tidak pernah sepi dari perampok.

Kemudian seni ini dikembangkan di Kuil Shaolin, yang kemudian disebut "Kung Fu Shaolin".

Seiring perjalanan waktu, seni ini merambah ke berbagai negara di dunia ini. Di Jepang, adopsi seni ini melahirkan Ju Jitsu, Aikido, Hapkido, Judo, dan Karate. Di Thailand, Thai Boxing. Di Indonesia, Pencak Silat. Di Korea, Tae Kwon Do. Bahkan di zaman moderen sekarang ini, seni ini masih melahirkan bela diri baru seperti Mixed Martial Art dan Shinto Ryu.

Bagaimana dengan Bela Diri Dalam Arti Luas?

Pengertiannya di sini lebih luas daripada dalam arti sempit. Mencakup metode apapun yang digunakan manusia untuk membela dirinya. Tidak masalah bersenjata atau tidak. Gulat, Tinju, permainan pedang, menembak, dan seni bela diri yang terurai di atas termasuk bagian di dalam pengertian ini.

Walaupun banyak ahli bela diri Timur yang berpendapat bahwa Gulat dan Tinju tidak termasuk di dalam seni bela diri, namun dua ini sekarang dikategorikan sebagai seni bela diri. Secara sistematis, keduanya memenuhi syarat untuk disebut sebagai Seni Bela Diri.