15 Desember 2012

Beberapa Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Memilih Jenis Bela Diri

Kalau kita memilih bela diri berdasarkan minat saja tanpa mendalami masalahnya, tampaknya mudah. Karate itu gagah, dan fisik saya kuat. Jadi saya cocok kalau memilih bela diri Karate. Itulah contoh pemilihan berdasarkan minat.

Namun kalau Anda sudah lama berkecimpung di bidang bela diri dan memahami seluk-beluknya, Anda akan mengerti bahwa ini adalah pilihan yang rumit. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Salah pilih berarti membuang waktu beberapa tahun dan menyia-nyiakan bakat dan prestasi yang seharusnya Anda capai.

Faktor pertama yang perlu dipertimbangkan adalah bakat. Karena bakat itu terpendam, kitalah yang mesti menggalinya. Adapun cara memperkirakan bakat bela diri dapat Anda baca dan pahami artikel saya dahulu: Memilih Bela Diri Berdasarkan Bakat (Mei 2009).

Faktor kedua yang patut dipertimbangkan adalah jenis otot. Anda mesti mengetahui otot mayoritas mana yang Anda miliki, otot oksida atau otot non oksida. Sesudah Anda mengetahuinya, Anda bisa memilih kategori bela diri yang sesuai. Untuk penjelasan lebih lanjut, bacalah artikel saya dahulu: Memilih Bela Diri Berdasarkan Jenis Otot, dan: Dua Kategori Ilmu Bela Diri (Mei 2009).

Namun boleh saya sisipkan bahwa otot orang Indonesia umumnya adalah otot oksida. Sehingga kategori bela diri yang sesuai adalah Bela Diri Renggang. Tidak mengherankan jika bela diri Karate dan Tae Kwon Do cocok bagi orang Indonesia.

Faktor ketiga yang mungkin dipertimbangkan adalah tujuan Anda belajar bela diri. Bila untuk pembelaan diri, Anda bisa memilih bela diri yang berat. Bila untuk olahraga, Anda bisa memilih bela diri yang ringan. Bila untuk pekerjaan, pilihlah bela diri yang dirancang khusus untuk pekerjaan Anda tersebut.

Demikianlah tiga faktor utama yang mesti dipertimbangkan untuk memilih bela diri yang sesuai. Memang rumit dan perlu kajian yang mendalam. Namun bisa memberikan gambaran bagaimana seharusnya memilih bela diri yang sesuai. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri. 

02 Desember 2012

Senjata Sepanjang Masa

Suatu hari saya membaca koran di rumah. Di sebuah artikel, seorang ahli senjata berpendapat bahwa sebagian senjata dan peralatan perang sekarang ini adalah turunan dari senjata/peralatan perang zaman dahulu. Misalnya rompi anti peluru idenya diambil dari baju besi zaman pertengahan. Perisai taktis yang sering digunakan polisi idenya diambil dari perisai perang zaman dahulu.

Lebih menarik lagi, ia menyebutkan sebuah senjata yang menurutnya adalah senjata sepanjang masa. Dari zaman purba, zaman pertengahan, awal zaman moderen, sampai zaman nuklir sekarang ini masih dibawa tentara di pinggangnya. Walaupun bukan sebagai senjata utama. Senjata ini adalah pisau.

Lantas Anda mungkin bertanya,"Pak Hairan, apa hubungannya pisau sebagai senjata dengan bela diri?'.

Tentu saja ada. Mengingat pisau digunakan sepanjang masa sebagai senjata pertempuran atau pertarungan, setidaknya ada 3 hal yang perlu kita pelajari di sini.

Pertama, melawan pisau dengan tangan kosong. Kedua, menggunakan pisau melawan pisau. Ketiga, menggunakan pisau melawan senjata-senjata lainnya.

Praktisi bela diri, pelajarilah 3 hal di atas. Mengingat pisau adalah senjata yang praktis dan dibawa baik oleh tentara maupun kriminal. Senjata pertarungan sepanjang masa.

14 November 2012

Hubungan Bela Diri dan Agama Islam

Sepanjang sejarah, bela diri menerima pengaruh dari berbagai faktor. Misalnya moral, norma, budaya, dan agama. Dan agama yang paling berpengaruh di dalam bela diri adalah agama Budha, mengingat lahirnya bela diri di dalam ruang lingkup agama tersebut. Jadi hubungan agama Budha sangat erat dengan bela diri, sebagaimana pernah saya singgung di dalam artikel (Bela Diri: Arti Luas dan Arti Sempit) dan (Kung Fu Shaolin: Akar Bela Diri).

Bagaimana dengan agama Islam? Apakah ada hubungannya?

Jika kita lihat sepintas saja, tampaknya tak ada hubungannya. Bela diri di zaman Nabi Muhammad yang populer adalah gulat dan permainan pedang, bukan bela diri kategori "martial art". Paling-paling kita menemukan bahwa Pencak Silat mulai digunakan oleh para kiai di pondok pesantren sejak abad ke-15. Itu saja.

Namun jika kita dalami, kita akan menemukan hubungan yang erat antara bela diri dan agama Islam. Setidak-tidaknya ada 3 hubungan di antaranya.

Agama Islam mewajibkan penganutnya menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Puasa intinya pengendalian diri. Bela diri juga mengajarkan pengendalian diri. Inilah hubungan yang pertama.

Di dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad bersabda," Ajarilah anak-anakmu tiga perkara. Berenang, berkuda, dan memanah". Salah satu tafsiran dari memanah ialah belajar sesuatu untuk membela diri. Inilah hubungan yang kedua.

Di dalam hadits lainnya, Nabi Muhammad bersabda," Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah". Salah satu tafsiran kuat di sini adalah kuat fisik. Bela diri mengajarkan pengikutnya supaya sehat dan kuat fisiknya. Inilah hubungan yang ketiga.

Demikianlah tiga hubungan bela diri dengan agama Islam. Mungkin masih banyak hubungan lainnya, tetapi kita belum tahu. Besok adalah Tahun Baru Hijriyah. Penerbit blog ini, Khairan Noor, mengucapkan Selamat Tahun Baru 1434 Hijriyah. Semoga agama kita menjadi lebih baik di tahun baru ini.

04 November 2012

Bagaimana Memperoleh Sifat Berani

Bela diri tidak hanya mengajarkan kuat fisik dan pandai bertarung, tapi juga sejumlah sikap mental. Salah satu di antaranya adalah berani. Kita sudah membahas pengertian dan ruang lingkupnya di artikel saya dahulu, tetapi kita belum membahas faktor-faktor penyebabnya. Kali ini kita akan membahas secara rinci masalah ini.

Menurut pendapat saya, ada 3 faktor penyebab manusia menjadi berani mengadakan kontak fisik.

Pertama, merasa punya kelebihan dibanding lawannya. Misalnya merasa fisiknya lebih kuat. Merasa punya senjata yang hebat. Merasa punya ajian seperti ajian kebal atau tenaga dalam. Atau merasa punya kepandaian bela diri. Dan masih banyak kelebihan lainnya yang menyebabkan manusia menjadi berani.

Kedua, menang jumlah. Secara psikologis, manusia jadi berani kalau berjumlah banyak. Misalnya lawannya cuma 1 orang, sedangkan ia dan teman-temannya 10 orang. Jumlah salah satu hal atau faktor yang menyebabkan manusia jadi berani.

Ketiga, ia berani karena mengira lawannya takut terhadapnya. Walaupun terdengar aneh, saya melihat ini pernah terjadi.

Sekarang mari kita dalami masalah ini. Berani yang disebabkan faktor ketiga adalah berani yang bodoh, karena didasarkan pada anggapan yang belum tentu benar. Jika ternyata lawannya tidak takut, otomatis keberaniannya lenyap dengan sendirinya.

Sedangkan berani yang disebabkan faktor kedua adalah berani yang relatif atau tidak tetap. Jika ia terpisah dari teman-temannya, maka keberaniannya juga akan lenyap.

Jadi praktisi bela diri, berani karena faktor pertama-lah yang terbaik karena bersifat tetap dan logis. Kita tidak takut bertarung dengan siapapun dalam situasi apapun, karena kita mempunyai kelebihan berupa kepandaian bela diri. Kita terlatih baik untuk bertarung di dalam berbagai situasi dan kondisi. Jadilah berani karena Anda adalah seorang ahli bela diri.

14 Oktober 2012

Disiplin di Dalam Bela Diri

Selain mengajarkan kuat fisik dan pandai bertarung, bela diri juga mengajarkan sikap mental. Sikap mental tersebut antara lain pengendalian diri, berani, disiplin, jantan, satria, dan lain-lain. Saat ini kita membahas sikap mental disiplin terlebih dahulu.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Online (www.kamusbahasaindonesia.org), disiplin berarti:
1) tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dsb)
2) ketaatan (kepatuhan) kpd peraturan (tata tertib dsb)
3) bidang studi yg memiliki objek, sistem, dan metode      tertentu

Menurut pendapat saya, pengertian disiplin di dalam bela diri mengacu kepada pengertian nomor 1 dan nomor 2. Memang pada dasarnya bela diri itu adalah aturan untuk ditaati. Aturan teknik bertarung seperti aturan cara memukul, menendang, menangkis, menghindar, mengunci, membanting, dan lain-lain. Aturan tata krama seperti aturan bergaul dengan guru, saudara seperguruan, dan orang lain. Aturan bersikap seperti tahu kapan waktunya bertarung dan kapan bersabar. Aturan taktis seperti taktik melawan musuh keroyokan, taktik melawan musuh bersenjata, taktik satu lawan satu, dan lain-lain. Dan masih banyak aturan lainnya yang tak bisa disebutkan satu per satu.

Namun dari semua aturan atau disiplin di atas, yang paling penting adalah disiplin di dalam latihan dan disiplin di dalam pertarungan.

Disiplin di dalam latihan penting karena menentukan kualitas kemampuan bela diri seorang siswa. Tidak hanya cabang olahraga bela diri, hal ini juga berlaku di semua cabang bela diri. Atlet yang tidak disiplin berlatih kualitasnya jelas di bawah atlet yang disiplin berlatih. Di dalam konteks bela diri, ini bisa berakibat fatal. Dengan kemampuan bela diri yang kurang optimal, Anda lebih besar kemungkinannya kalah di dalam pertarungan sebenarnya. Artinya Anda bisa cedera, terluka, atau bahkan tewas.

Disiplin di dalam pertarungan merupakan disiplin yang paling penting, karena menentukan hidup mati. Ada dua disiplin di sini. Disiplin sebelum pertarungan dan disiplin saat pertarungan. Saat belum bertarung, baru ada gejala-gejalanya, Anda mesti waspada memperhatikan tangan lawan. Apakah memegang senjata atau tidak. Saat bertarung, jangan memberi lawan kesempatan. Langsung gunakan teknik/jurus andalan untuk melumpuhkannya. Untuk penjelasan lebih rinci, silakan baca artikel saya dahulu: Rahasia Memenangkan Pertarungan Maut.

Demikianlah pengertian disiplin di dalam bela diri menurut pendapat saya. Mudah-mudahan dapat dipahami dan berguna bagi para pecinta bela diri.

01 Oktober 2012

Teknik Menjatuhkan Diri

 

Teknik Menjatuhkan Diri merupakan salah satu teknik yang penting dilatih dan dikuasai di dalam bela diri. Di dalam situasi pertarungan, Anda tidak selalu berdiri. Hal ini terjadi mungkin karena Anda dijatuhkan lawan. Teknik ini jadi penting supaya Anda tidak cedera, walaupun Anda tetap jatuh. Mungkin pula terjadi karena Anda memang sengaja menjatuhkan diri. Misalnya untuk menghindari serangan lawan atau sesudah Anda menyerang lawan dengan tendangan melayang yang mengharuskan Anda jatuh sesudah menendang.

Teknik yang sering disebut "Ukemi" di dalam istilah bela diri Jepang ini pada dasarnya dapat kita bagi tiga. Pertama, jatuh ke depan. Kedua, jatuh ke samping. Ketiga, jatuh ke belakang. 

Menggambarkan prinsip dan teknik menjatuhkan diri di dalam tulisan sangat sulit, karena teknik ini sangat teknis dan banyak berbeda di tiap bela diri. Oleh karena itu, saya mengambil jalan pintas dengan menyajikan video yang disematkan dari Youtube.com.

Saya mengambil teknik Ukemi dari bela diri Aikido karena bela diri ini merupakan bela diri yang populer di dalam teknik lembut. Mengingat bahwa Ukemi merupakan bagian dari teknik bertarung lembut, bukan teknik keras. 

Selamat menikmati. Temuilah pelatih bela diri yang terpercaya untuk berlatih menjatuhkan diri. Tentu saja dengan peralatan dan keamanan yang memadai dan standar. Teknik ini merupakan teknik yang harus dipelajari langsung dari guru bela diri, bukan teknik yang dipelajari dari tulisan atau menonton video saja.

14 September 2012

Dua Kategori Bantingan

Salah satu teknik pembelaan yang populer digunakan di dalam bela diri adalah teknik bantingan. Teknik ini sering digunakan selain teknik kuncian, patahan, dan pukulan dan tendangan balasan.

Walaupun bantingan itu tampak banyak jenisnya, dan banyak tampak berbeda di tiap bela diri, tetap bisa dikategorikan di dalam dua kategori yang sederhana. Saya menyebutnya bantingan langsung dan bantingan lontar. 

Yang saya maksud bantingan langsung ialah teknik bantingan yang menjatuhkan lawan dengan cara menjatuhkan lawan yang sedang berdiri, mendorongnya atau menariknya. Artinya tanpa membuat tubuh lawan terlontar ke udara, tetapi langsung jatuh ke tanah.

Sedangkan yang saya maksud dengan bantingan lontar adalah bantingan yang dilakukan dengan cara melontarkan badan lawan ke udara, sebelum lawan menyentuh tanah. Seperti contoh gambar ilustrasi artikel ini. Teknik ini memerlukan kematangan teknik yang baik dan tenaga yang cukup besar untuk melakukannya.

Bila badan Anda kecil dan tenaga Anda kurang kuat, bantingan langsung merupakan pilihan yang baik untuk membela diri. Bila Anda besar dan bertenaga kuat, bantingan lontar bisa jadi alternatif yang baik untuk membela diri. Walaupun boleh saya katakan bahwa teknik mana yang baik untuk membela diri itu relatif, karena sangat tergantung pada situasi pertarungan atau pembelaan diri.

Teknik terbaik untuk membela diri itu adalah teknik yang menyelamatkan nyawa Anda, bukan teknik yang rumit-rumit. Demikianlah yang dapat saya kutip dari Kitab Lima Unsur (The Book of Five Rings) karangan Miyamoto Musashi, seorang samurai Jepang yang terkenal di dalam sejarah.

Demikianlah dua kategori bantingan menurut pendapat saya. Mudah-mudahan dapat dipahami dan berguna bagi para pecinta bela diri.

03 September 2012

Bagaimana Supaya Bisa Menendang Tinggi

Teknik tendangan adalah teknik serangan dengan kaki, di mana kaki tersebut ditendangkan ke badan lawan. Tendangan termasuk ke dalam teknik serangan, selain pukulan.

Ada dua macam tendangan, tendangan melayang dan tendangan biasa. Tendangan melayang ialah tendangan yang dilakukan di mana kedua kaki tidak menyentuh tanah. Sedangkan tendangan biasa ialah tendangan di mana satu kaki menendang ke badan lawan, sedangkan kaki satunya tetap di tanah. Tendangan biasa inilah yang akan kita bahas di sini.

Sasaran tendangan biasa umumnya tulang kering, lutut, alat vital, ulu hati, pinggang, leher, dan kepala. Yang biasanya sulit dilakukan adalah tendangan ke arah leher atau kepala, karena menyalahi jalannya anatomi kaki.

Lalu bagaimana caranya supaya bisa menendang tinggi? Menurut pendapat saya diperlukan latihan khusus. Yaitu latihan kelenturan dan latihan teknik.

Kelenturan merupakan salah satu faktor penting untuk menendang tinggi. Dengan tulang dan otot kaki yang lentur, Anda bisa menendang tinggi. Sering-seringlah berlatih kelenturan kaki seperti split dan mencium lutut Anda sendiri.

Teknik juga tidak kalah pentingnya. Walaupun kaki Anda sudah lentur, jika teknik tendangan Anda salah, tendangan Anda tidak akan setinggi yang diharapkan.

Demikianlah dua hal yang perlu diperhatikan supaya bisa menendang tinggi. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

17 Agustus 2012

Pengertian Berani di Dalam Pembelaan Diri

Selain mengajarkan pandai bertarung dan membela diri, bela diri juga mengajarkan sikap mental. Sikap mental yang diajarkan antara lain pengendalian diri, berani, disiplin, jantan, satria, dan lain-lain. Di sini kita akan membahas sikap mental berani.

Berani di sini artinya kita tetap tenang dan tidak takut walau bagaimanapun keadaan. Walaupun lawan lebih besar. Walaupun Anda dikeroyok. Walaupun lawan memegang senjata. Semua itu tidak menciutkan nyali Anda sedikitpun. Apalagi sampai membuat lutut Anda gemetaran.

Berani berbeda dengan agresif dan ugal-ugalan. Mentang-mentang Anda seorang "pemberani", sedikit-sedikit ada masalah maunya lantas bertarung dan berkelahi. Bukan seperti itu yang disebut berani. Itu namanya panasan dan tidak bisa mengendalikan diri.

Ketahuilah bahwa keberanian itu tidak mesti diwujudkan dengan bertarung fisik. Di dalam praktiknya, hanya dengan sedikit gertakan dan mengucapkan beberapa patah kata, Anda sudah bisa membuat lawan mengerti bahwa jika ia meneruskan konflik, maka ia hanya merugikan dirinya sendiri.

Demikianlah pengertian berani di dalam pembelaan diri. Sekitar dua hari lagi umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri. Penerbit blog ini, Khairan Noor, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriyah. Mohon maaf lahir dan batin.

01 Agustus 2012

Bela Diri dan Pengendalian Diri

Selain mengajarkan kuat fisik dan pandai bertarung, bela diri juga mengajarkan sikap mental. Sikap itu antara lain adalah pengendalian diri, berani, disiplin, jantan, satria, dan lain-lain. Saat ini kita membahas sikap mental yang utama dan pertama di dalam bela diri, pengendalian diri.

Pengendalian diri secara umum artinya menahan diri dari melakukan sesuatu yang dianggap salah atau tidak baik. Di dalam konteks bela diri, artinya menahan diri dari bertarung karena sebab yang tidak prinsip. 

Tidak hanya bela diri yang mengajarkan pengendalian diri. Agama, moral, norma, dan  budaya juga mengajarkannya. Contohnya agama Islam mengajarkan pengikutnya untuk menahan diri supaya tidak makan-minum, bercampur dengan pasangan sah, berbuat dosa, dan hal-hal tidak baik lainnya saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang tengah kita jalani sekarang ini.

Mengapa pengendalian diri itu penting? Sebab pengendalian diri adalah pembeda antara orang yang berpendidikan bela diri dengan berandalan. Berandal akan bertarung jika ada pemicunya, apapun itu. Siswa bela diri tidak akan bertarung walaupun diejek dan diprovokasi, kecuali jika lawan sudah menyerang badannya dan tidak memberi pilihan lain.

Kemenangan tidak mesti berarti menang bertarung. Menang itu berarti berhasil menguasai keadaan. Tanpa bertarung sekalipun jika lawan sudah takluk dan tidak meneruskan konflik, Anda keluar sebagai pemenang.

Pengertian pengendalian diri sebenarnya tidak hanya berlaku sebelum pertarungan, tapi juga di saat pertarungan. Menghadapi lawan bersenjata, misalnya, tidak mesti sampai membunuhnya atau melukainya. Cukup dengan melucuti senjatanya dan membuatnya tidak berdaya, Anda sudah memenangkan pertarungan. Melukai lawan atau membunuhnya adalah tindakan pembelaan diri yang berlebihan, itu artinya Anda melanggar hukum. Kecuali jika situasinya mengharuskan melenyapkan lawan, misalnya Anda seorang tentara  di medan peperangan, baru Anda dibenarkan melenyapkan lawan.

Demikianlah konsep pengendalian diri menurut pendapat saya. Saya, Khairan Noor, penerbit blog ini mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan bagi yang menjalankannya. Semoga amal ibadah kita diterima dan dibalas berlipat ganda oleh Allah swt, dan dosa-dosa kita diampuni-Nya.

14 Juli 2012

Tangkisan Luar dan Tangkisan Dalam

Menurut teknik lanjutannya, kita bisa mengkategorikan tangkisan menjadi dua. Tangkisan hidup dan tangkisan mati. Sebagaimana sudah kita bahas di dalam artikel sebelumnya. Kali ini kita mengkategorikan  tangkisan berdasar kategori lainnya.

Menurut arah gerakannya, tangkisan juga bisa dibagi dua. Tangkisan luar dan tangkisan dalam. Disebut tangkisan luar jika arah gerakannya dari dalam ke luar tubuh kita. Disebut tangkisan dalam jika arah gerakannya dari luar ke dalam tubuh kita.

Bila Anda masih kesulitan memahami pengertiannya, cobalah peragaan berikut. Mintalah seorang teman Anda menjadi teman latihan. Minta ia menyerang dengan pukulan lurus ke dada Anda. Tangkislah pukulannya dengan tangkisan samping tangan kanan.

Bila Anda menggerakkan tangan kanan Anda dari arah samping kiri Anda ke arah samping kanan Anda, berarti Anda menangkis ke arah luar. Inilah sebabnya disebut tangkisan luar. Sedangkan bila Anda menggerakkan tangan kanan Anda dari arah samping kanan Anda ke arah kiri Anda, berarti Anda menangkis ke arah dalam. Itulah sebabnya disebut tangkisan dalam.

Di dalam teorinya, semua bela diri memiliki kedua jenis tangkisan ini. Namun di dalam praktiknya, tangkisan luar-lah yang sering digunakan. Sebab tangkisan jenis ini sangat aman dari sisi pihak yang diserang.

Namun bukan berarti tangkisan dalam tidak punya keunggulan. Kelebihannya ada pada nilai taktis. Dengan tangkisan ini, Anda sangat mudah memasuki pertahanan lawan dan menyerang balik.

Demikianlah apa yang disebut dengan tangkisan luar dan tangkisan dalam. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

03 Juli 2012

Tangkisan Hidup dan Tangkisan Mati

Tangkisan adalah salah satu keterampilan bela diri yang esensial. Kebanyakan teknik pembelaan diri menggunakan tangkisan, bila tidak menggunakan hindaran.

Tangkisan dapat dibagi dua kategori, tangkisan hidup dan tangkisan mati. Tangkisan hidup ialah tangkisan dengan telapak tangan terbuka. Sedangkan tangkisan mati ialah tangkisan dengan tangan terkepal.

Dikatakan tangkisan hidup karena dengan telapak tangan terbuka Anda bisa melanjutkannya dengan berbagai teknik. Anda bisa membalas dengan serangan pisau tangan. Anda bisa membalas dengan pukulan atau tendangan. Dan yang paling penting, Anda bisa menangkap pukulan/tendangan lawan untuk selanjutnya menggunakan teknik bantingan, kuncian, atau patahan. Jadi inilah sebabnya disebut tangkisan hidup

Sedangkan tangkisan mati disebut demikian karena nyaris tidak ada teknik yang bisa dikembangkan dengan tangkisan mati. Bila Anda menangkis dengan tangan terkepal, bisa dipastikan bahwa satu-satunya teknik balasan adalah pukulan, sikutan, atau tendangan. Jadi inilah alasannya disebut tangkisan mati.

Tangkisan hidup umumnya sering dipakai oleh Bela Diri Rapat. Sedangkan tangkisan mati sering dipakai oleh Bela Diri Renggang (untuk memahami pengertian Bela Diri Rapat dan Bela Diri Renggang, silakan baca artikel saya dahulu: Dua Kategori Ilmu Bela Diri).

Tujuan tangkisan hidup adalah untuk memudahkan penggunaan berbagai teknik, sedangkan tujuan tangkisan mati adalah untuk menyakiti tangan/kaki lawan yang digunakan untuk menyerang kita. Supaya lawan tidak mengulangi menyerang dengan anggota tubuhnya yang sakit tersebut.

Demikianlah dua kategori tangkisan menurut pendapat saya. Mudah-mudahan bisa dipahami dan berguna bagi para pecinta bela diri.

14 Juni 2012

Silat Suffian: Pertarungan Senjata Tajam Melawan Senjata Tajam



Di atas adalah peragaan Silat Suffian, senjata tajam melawan senjata tajam. Peragaan pertama, tangan kosong melawan pisau. Peragaan kedua, pisau melawan pisau. Peragaan ketiga, golok melawan golok.

Bila kita cermati, pada peragaan kedua teknik yang digunakan kebanyakan teknik langsung. Sedangkan pada peragaan ketiga, ada teknik tidak langsung. Juga kita lihat bahwa di sini ketiga kaidah pertarungan senjata tajam juga dikombinasikan langsung, tidak satu demi satu. Peragaan ini baik untuk memberikan gambaran bagaimana pertarungan senjata tajam yang terintegrasi.

Sebenarnya pertarungan senjata tajam Silat Suffian tergolong pada permainan pedang Silat Malaya. Di dunia ini ada 4 macam permainan pedang. Gaya Barat, Jepang, China, dan Malaya. 

Video di atas ditayangkan untuk keperluan hiburan dan informasi. Bila Anda ingin belajar, belajarlah dengan pelatih bela diri yang terpercaya. 

02 Juni 2012

Beberapa Macam Teknik Hindaran

Teknik Hindaran adalah teknik menghindari serangan lawan, sehingga serangan tersebut hilang begitu saja tanpa ditangkis atau ditangkap. Teknik ini ada di semua cabang bela diri.

Teknik Hindaran merupakan keterampilan yang esensial di dalam bela diri. Hal ini karena tidak semua serangan bisa ditangkis atau ditangkap. Misalnya ketika Anda diserang lawan dengan tendangan melayang. Atau ketika Anda ditebas dengan pedang Katana saat jarak Anda dan lawan jauh. Momen-momen semacam ini memerlukan keahlian menghindar yang baik.

Berikut adalah beberapa teknik hindaran yang lazim digunakan:

Hindaran Runduk, yaitu menghindari serangan lawan dengan cara merundukkan kepala. Ini digunakan untuk menghindari serangan lawan pada kepala.

Hindaran Condong, yaitu menghindari serangan lawan dengan mencondongkan kepala atau tubuh bagian atas. Ini digunakan untuk menghindari serangan pada kepala atau tubuh bagian atas.

Hindaran Langkah, yaitu menghindari serangan lawan dengan melangkahkan kaki selangkah. Baik melangkah ke samping, ke belakang, serong ke belakang, maupun serong ke depan. Di dalam praktiknya, hindaran ini sering dikombinasikan dengan rundukan atau condongan.

Hindaran Lompat/Angkat Kaki, yaitu menghindari serangan lawan dengan melompat/mengangkat kaki. Ini digunakan untuk menghindari serangan pada kaki seperti sapuan atau tebasan pedang pada kaki.

Hindaran Rebah, yaitu menghindari serangan lawan dengan merebahkan/menjatuhkan diri. Ini digunakan bila Anda diserang dari semua penjuru secara serentak. Jangan menggunakan hindaran ini bila Anda bukan seorang praktisi bela diri yang ahli dan tidak ahli bangun kembali dengan sangat cepat. Merebahkan diri berarti menempatkan diri dalam posisi yang sulit.

Hindaran Khusus, yaitu menghindari serangan lawan dengan teknik khusus. Misalnya salto, koprol, berjumpalitan di udara, dan lain-lain. Gunakanlah hindaran jenis ini hanya jika Anda sangat terlatih.

Demikianlah beberapa teknik hindaran yang lazim digunakan di dalam bela diri. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

15 Mei 2012

Tiga Prinsip Memenangkan Pertarungan Bersenjata Tajam

Ada tiga macam senjata yang lazim digunakan di dalam pertarungan. Senjata tumpul, senjata tajam, dan senjata api. Kali ini kita membahas pertarungan senjata tajam melawan senjata tajam.

Senjata tajam banyak ragamnya. Pedang, golok, clurit, trisula, pisau, kerambit, dan lain-lain. Dan berbagai teknik telah dikembangkan di sini. Walaupun banyak teknik untuk menang, tidak pernah menyimpang dari tiga prinsip atau kaidah berikut ini.

Pertama, cara langsung. Yaitu mengalahkan lawan dengan cara menyerang langsung ke anggota badan yang fatal jika terkena serangan senjata tajam. Baik menyerang lebih dahulu atau sesudah menangkis/menghindari serangan lawan.

Kedua, cara tidak langsung. Yaitu mengalahkan lawan dengan cara menjatuhkan senjata lawan terlebih dahulu. Biasanya dilakukan dengan menebas tangan lawan yang memegang senjata saat ia melakukan serangan. Sesudah senjata lawan jatuh, kita dengan mudah mengalahkannya.

Ketiga, cara alternatif. Yaitu mengalahkan lawan dengan teknik lainnya. Misalnya dengan tiba-tiba menyapu kaki lawan hingga ia jatuh. Saat ia jatuh dan kehilangan posisi, kita bisa melanjutkan dengan serangan yang menentukan. Atau menggunakan tangan kita yang tidak memegang senjata untuk menangkap dan memelintir tangan lawan yang bersenjata. Saat ia terpelintir dan kehilangan posisi, kita bisa melanjutkan dengan serangan yang menentukan. 

Demikianlah tiga prinsip atau kaidah untuk memenangkan pertarungan bersenjata tajam. Mudah-mudahan menambah pengetahuan para pecinta bela diri.

01 Mei 2012

Karakteristik Bela Diri Berdasarkan Jenis Kuda-kuda

Berbagai bela diri tersebar di seluruh dunia. Beragam teknik sudah dikaji dan dikembangkan. Demikian pula dengan kuda-kuda. Berbagai macam kuda-kuda ada di dalam berbagai jenis bela diri.

Walaupun kuda-kuda banyak, pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama, kuda-kuda berat. Kategori kedua, kuda-kuda ringan.

Kuda-kuda berat adalah kuda-kuda yang lebar dan jauh jarak antara kedua kaki, dan biasanya salah satu atau kedua kaki membentuk siku. Tujuannya supaya tidak mudah dirobohkan. Karena lebar, menggunakan kuda-kuda ini tidak bisa bergerak cepat dan lincah.

Oleh karena itu, bela diri yang banyak menggunakan kuda-kuda berat tidak bergerak yang tidak perlu. Mereka suka mendekati lawannya dengan tujuan melumpuhkannya. Pukulan atau serangan cenderung dihadapi dan diatasi, dan mereka melumpuhkan lawan dengan satu/dua gerakan saja. Umumnya mereka ahli tangkap-menangkap dan juga ahli dalam teknik kuncian/pitingan, bantingan, dan patahan. Selain itu, bela diri yang banyak menggunakan kuda-kuda berat ahli dalam menghadapi lawan bersenjata dan duel satu lawan satu.

Kuda-kuda ringan ialah kuda-kuda dengan jarak kedua kaki dekat dan sempit, sehingga badan tampak tegak. Tujuannya supaya bisa bergerak cepat dan lincah.

Wataknya tidak suka diam. Pukulan atau serangan cenderung dihilangkan atau dihindari. Kesukaannya menjauh dari serangan kemudian membalas dengan pukulan/tendangan, menjauh lagi membalas lagi, dan seterusnya. Kecepatan dan kelincahan adalah ciri bela diri yang banyak menggunakan kuda-kuda ini. Mereka cenderung memperluas medan pertarungannya, dan biasanya kelabakan bila dimasuki pertahanannya.

Namun bela diri jenis ini juga kadang-kadang bertarung rapat dan menggunakan kuda-kuda yang siku, jika keadaan mengizinkan. Karena zaman sekarang tidak ada lagi bela diri yang masih orisinil.

Karena perkembangan zaman, kedua jenis bela diri ini sudah saling berasimilasi dan mempengaruhi. Wajar, karena bela diri jenis "martial art" sudah ada kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. Waktu yang amat panjang untuk berkembang dan menerima pengaruh dari zaman, budaya, agama, norma, dan tentu saja bela diri lainnya.

Demikianlah dua karakteristik bela diri ditilik dari jenis kuda-kuda yang digunakannya. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

15 April 2012

Cara Melucuti Senapan Menurut Krav Maga



Di atas adalah peragaan melucuti lawan bersenjata senapan menurut Krav Maga, bela diri militer Israel. Walaupun tekniknya berbeda, prinsipnya tetap sama seperti prinsip yang diterapkan oleh ICKKF, militer China. Sebagaimana pernah saya terangkan di dalam artikel saya dahulu, Prinsip Dasar Melawan Musuh Bersenjata Api.

Selamat menikmati. Video di atas ditayangkan untuk keperluan informasi dan hiburan. Bila Anda serius, belajarlah dengan pelatih militer yang terpercaya.

04 April 2012

Beberapa Prinsip Teknik Pitingan

Teknik Pitingan adalah teknik mengunci lawan di mana posisi kita dan lawan dalam keadaan berdiri, atau kita berdiri dan lawan jatuh. Bagian tubuh yang dikunci biasanya lengan, bahu, leher, dan kepala. Kuncian dengan posisi kita dan lawan jatuh menurut pendapat saya bukan termasuk teknik pitingan, melainkan teknik pergumulan.

Teknik pitingan merupakan salah satu teknik yang vital di dalam bela diri. Di dalam pertandingan, nilai pitingan lebih tinggi daripada nilai pukulan dan tendangan. Di dalam pembelaan diri, pitingan bisa digunakan melawan musuh bersenjata di mana sesudah ia terpiting kita dengan mudah melucuti senjatanya. Pitingan bisa digunakan untuk melumpuhkan lawan yang tidak perlu disakiti, misalnya orang gila yang mengamuk. Pitingan juga bisa digunakan untuk melerai perkelahian. Pendek kata, pitingan adalah salah satu hal yang penting di dalam bela diri.

Berikut adalah beberapa prinsip yang perlu diperhatikan saat melakukan pitingan:

Pertama, postur tubuh. Anda mesti memiliki posisi tubuh lebih tinggi daripada posisi tubuh lawan. Bila Anda dan lawan sama-sama berdiri, rendahkanlah posisi lawan dengan cara menekan leher/bahu/lengan lawan. Ini juga bisa dikombinasikan dengan pelintiran untuk membuat lawan tak berdaya.

Kedua, tekanan. Tekanan mesti pada bagian tubuh lawan yang tepat, dan dengan arah yang tepat pula. Tekanan yang salah menyebabkan pitingan Anda tidak mengunci dan gagal membuat lawan tak berdaya.

Ketiga, pelintiran. Selain menekan, Anda juga sebaiknya memelintir lawan. Pelintiran yang baik biasanya dengan cara membuat pelintiran melingkar pada persendian lawan. Ini sangat menyakitkan dan bisa mematahkan persendian. Berhati-hatilah mempraktekkannya di dalam latihan.

Keempat, kuda-kuda. Walaupun ada pitingan yang menggunakan kuda-kuda ringan, 80% teknik pitingan memerlukan kuda-kuda berat. Rendahkanlah dan lebarkanlah kuda-kuda Anda saat memiting lawan. Ini menguatkan posisi Anda dan membuat lawan tak berdaya.

Demikianlah prinsip dasar teknik pitingan. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

15 Maret 2012

Cara Lain Melepaskan Tangkapan Pada Pergelangan Tangan

Selain cara yang diajarkan oleh Sensei Anthony Britton pada artikel yang lalu, masih ada dua cara lagi yang umum digunakan untuk melepaskan tangkapan pada pergelangan tangan. Berikut penjelasannya.

Cara Pertama
Begitu lawan memegang tangan Anda, tariklah dan sentakkanlah tangan tersebut sambil melancarkan serangan. Ini akan mengejutkan lawan dan memaksanya melepaskan pegangannya. Bila jarak Anda dekat, Anda bisa mengibaskan jari Anda ke mata lawan. Atau bisa pula Anda ganti dengan pukulan atau sikutan. Bila jarak Anda dengan lawan jauh, Anda bisa menarik tangan Anda sambil melancarkan tendangan.

Cara Kedua
Cara ini agak rumit saat mempelajarinya. Namun bila sudah paham, Anda akan mudah melepaskan tangkapan lawan.

Lihat tangan Anda dan tangan lawan yang memegangnya. Tangan lawan yang memegang tangan Anda itu terdiri dari lima jari. Empat jari yang terdiri dari jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking. Satu ibu jari. Oleh karena ibu jari sendirian saja, sisi ini yang lemah dan mudah digarap.

Putarlah tangan Anda memutari tangan lawan secara berlawanan arah dengan arah yang ditunjuk ibu jari lawan. Putarlah untuk memelintir secara maksimal. Oleh karena terpelintir dan merupakan sisi yang lemah, maka pegangan lawan akan lepas dengan mudah.

Misalnya tangan kanan Anda yang dipegang oleh tangan kiri lawan. Anda akan melihat bahwa ibu jari lawan menunjuk berlawanan arah dengan arah jarum jam. Oleh karena itu, putarlah tangan Anda searah arah jarum jam untuk melepaskan pegangan. Pegangan tangan lawan akan lepas dengan mudah.

Demikianlah dua cara untuk melepaskan pegangan pada pergelangan tangan. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

03 Maret 2012

Cara Melepaskan Tangkapan Pada Pergelangan Tangan



Menangkap pergelangan tangan merupakan salah satu keterampilan bela diri yang mendasar. Ini merupakan awalan bagi sejumlah teknik bela diri. Sesudah menangkap, Anda bisa melanjutkan dengan teknik bantingan. Anda bisa pula mengunci lawan. Atau Anda bisa mematahkan tangan lawan. Bahkan kebanyakan teknik melawan musuh yang bersenjata dimulai dengan menangkap pergelangan tangannya. Singkat kata, ini hal yang vital di dalam seni bela diri.

Namun bagaimana halnya jika tangan kita yang tertangkap? Tentu saja dengan secepat kilat kita mesti melepaskannya. Sebelum lawan melanjutkan dengan teknik yang menentukan.

Menurut Sensei Anthony Britton, seorang juara dunia Jujitsu, ada cara mudah melepaskannya. Lihatlah tangan lawan yang memegang pergelangan tangan Anda. Di antara ibu jari dan empat jari lainnya, ada ruang kosong. Tarik dan sentakkan tangan Anda lurus melewati ruang tersebut. Pegangan tangan lawan akan terlepas.

Demikianlah salah satu cara untuk melepaskan tangkapan lawan. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

15 Februari 2012

Cara Mudah Melucuti Senjata Lawan



Pertarungan tidak selalu imbang. Kadang-kadang kita melawan musuh lebih dari satu. Kadang-kadang kita melawan musuh bersenjata. Video di atas menerangkan salah satu cara melucuti lawan bersenjata, dalam hal ini senjata pisau.

Biasanya orang memegang pisau dengan tangan kanan. Dan salah satu serangan yang paling umum digunakan adalah tusukan. Hindarilah tusukan lawan dengan menyamping ke sisi kanan lawan, sambil menangkap pergelangan tangan lawan dengan tangan kiri. Begitu tertangkap, pegang yang erat dan dengan tangan kanan Anda pukullah punggung tangan lawan sekeras-kerasnya. Pisau lawan akan jatuh. Bila tidak jatuh dalam sekali pukul, Anda bisa menyusulkan pukulan ke-2, ke-3, dan seterusnya sampai pisau lawan jatuh. Setelah pisau lawan jatuh, Anda bisa melanjutkan dengan teknik yang menentukan. Terserah Anda. Atau Anda bisa meniru teknik lanjutan seperti yang dicontohkan video di atas.

Teknik ini mudah, bahkan boleh dibilang sangat mudah. Namun bukan berarti tidak bermutu. Karena kesederhanaan bukanlah tanda rendahnya mutu. Kalau Anda pernah terlibat di dalam pertarungan sebenarnya, Anda pasti paham bahwa teknik terbaik ialah teknik yang menyelamatkan nyawa Anda, bukan teknik yang rumit-rumit.

Demikianlah sebuah teknik melucuti senjata tajam atau tumpul. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri.

03 Februari 2012

Mengalahkan Lawan Dalam Satu Jurus

Mengalahkan lawan dalam satu jurus adalah ciri-ciri seorang praktisi bela diri yang ahli. Dengan ini, napas dan tenaga tidak dihamburkan percuma. Gerakan tidak sia-sia, waktu tidak terbuang. Dan lawan tidak sempat mengembangkan dirinya walaupun tingkatannya di atas kita.

Hal ini terutama dianjurkan di dalam pembelaan diri. Apakah pertarungan satu lawan satu, keroyokan, melawan musuh bersenjata, sangat baik melumpuhkan lawan hanya dengan satu jurus. Kita tidak perlu berlama-lama bertarung. Apalagi bila situasinya situasi antara hidup dan mati.

Bagaimana caranya? Milikilah jurus andalan dan terlatih. Sebaiknya jurus andalan itu banyak, paling tidak ada beberapa buah. Jadi Anda lebih mudah menghadapi lawan dengan beberapa variasi situasi pertarungan.


Di dalam pertandingan juga baik mengalahkan lawan hanya dengan satu jurus. Namun ada perbedaannya di sini. Pertama, jurus andalan yang kita latih memang untuk keperluan olahraga, tidak untuk menyakiti lawan. Kedua, kita mesti memiliki jurus yang kaya dan berbeda-beda. Jangan mengulang jurus yang sama dua kali. Karena jurus yang itu bila digunakan dua kali, sudah bisa ditebak dan diantisipasi lawan.

Jadi praktisi bela diri, kalahkanlah lawan hanya dengan satu jurus saja. Praktis, tidak membuang waktu dan tenaga, efisien, dan menyebabkan kita menang mudah. Dan yang paling penting, menyelamatkan kita di dalam pertarungan sesungguhnya.

19 Januari 2012

Silat Suffian: Pertarungan Pisau



Di atas adalah peragaan pertarungan pisau menurut Silat Suffian. Untuk diingat bahwa teknik-teknik yang diperagakan untuk keperluan bertempur atau militer. Jadi jangan heran jika semua tekniknya fatal dan membawa maut.


Selamat menikmati. Sekali lagi ingatlah bahwa video di atas untuk keperluan militer. Jadi tidak cocok bagi Anda yang mencari teknik untuk melucuti lawan atau keperluan melerai perkelahian. Penerbit blog ini dan Silat Suffian tidak bertanggung jawab atas penggunaan atau penyalahgunaan teknik yang terkandung di dalam video di atas.

08 Januari 2012

Mengapa Perlu Memiliki Jurus Andalan

Di setiap cabang olahraga, kita selalu melihat bintang atau juara. Misalnya di cabang tenis kita mengenal Bjon Borg, Martina Navratilova, Pit Sampras, dan lain-lain. Di cabang sepakbola ada Ronaldo dari Brazil dan Diego Maradona dari Argentina.

Kalau kita perhatikan, bintang-bintang tersebut sudah mumpuni tekniknya. Secara umum, mereka menguasai seluruh teknik yang diperlukan. Namun tidak hanya itu, mereka juga punya andalan masing-masing.

Misalnya Bjon Borg terkenal dengan pukulan forehand-nya, Pit Sampras terkenal dengan pukulan service-nya. Diego Maradona terkenal dengan keahliannya menembus lini belakang dengan cepat.

Hal yang sama berlaku juga di cabang olahraga bela diri. Bila Anda ingin lebih dari praktisi lainnya, selain mesti menguasai teknik keseluruhan, Anda juga mesti memiliki jurus andalan. Kalau perlu, jurus andalannya tidak hanya satu atau dua. Walaupun mesti diingat bahwa berbeda antara jurus andalan di dalam pertandingan dengan jurus andalan di dalam perkelahian. Jurus andalan di dalam pertandingan dibatasi oleh aturan pertandingan dan tidak ditujukan untuk menyakiti lawan.

Di dalam pertarungan sesungguhnya juga sangat diperlukan jurus andalan. Dengan ini, Anda bisa langsung melumpuhkan lawan tanpa banyak membuang napas dan tenaga. Membuat Anda menang dengan cepat dan mengalahkan lawan sebelum ia sempat mengembangkan dirinya.

Jadi Praktisi Bela Diri, punyailah jurus andalan masing-masing. Jurus andalan penting tidak hanya untuk keperluan olahraga atau pertandingan saja, tapi juga untuk keperluan bela diri. Jurus atau teknik andalan membedakan kita dengan orang lain, menunjukkan kelebihan kita di bidang olahraga, wibawa dan menyelamatkan kita di dalam pertarungan sesungguhnya. Oleh karena itu, punyailah jurus andalan Anda.