20 April 2011

Sejarah Tinju

Kata Tinju adalah terjemahan dari kata Inggris "boxing" atau "Pugilism". Kata Pugilism berasal dari kata latin, pugilatus atau pinjaman dari kata yunani Pugno, Pignis, Pugnare, yang menandakan segala sesuatu yang berbentuk kotak atau "Box" dalam bahasa Inggrisnya. Tinju Manusia, kalau terkepal, berbentuk seperti kotak. Kata Yunani pugno berarti tangan terkepal menjadi tinju, siap untuk pugnos, berkelahi, bertinju. Dalam mitologi, bapak dan Boxing adalah Poliux, saudara kembar dari Castor, putera legendaris dari Jupiter dan Leda.

Perkembangannya
Pertandingan tinju yang pertama tercatat dalam sejarah adalah antara lain melawan Abel. Kitab mahabrata juga mencatat pertandingan-pertandingan tinju, hal mana mendahului pencatatan cerita-cerita perkelahian di antara bangsa Yunani, Romawi, dan Mesir. Petinju terkenal pertama berkebangsaan Yunani bernama Theagenes dari Thaos yang menjadi juara Olympic Games 450 Masehi. Ia melakukan pertandingan sebanyak 1.406 kali dengan menggunakan cetus sarung tinju yang terbuat dari besi. Kebanyakan dari lawan-lawan itu tewas ketika bertarung melawannya.
Meskipun boxing terkenal berabad-abad lamanya sebagai suatu bentuk hiburan, namun seorang Inggris yang bernama James Ping adalah James Broughton, juara britania, yang juga merupakan orang pertama yang menggunakan sarung tinju. Peraturan dan sarung tinju ini diperkenalkan pada tanggal 10 Agustus 1973.

(Sumber: www.myzavier.blogspot.com)

10 April 2011

Bertarung Bagaikan Air yang Mengalir

Seperti air yang mengalir, demikianlah ungkapan yang kita dengar ketika orang ingin menceritakan sesuatu yang alamiah dan berjalan dengan sendirinya. Ungkapan ini juga berlaku di dalam cabang-cabang olahraga, termasuk olahraga bela diri.

Di dalam latihan bela diri, Anda berlatih berbagai macam teknik. Misalnya teknik pukulan, tendangan, kuncian, patahan, bantingan, tangkisan, hindaran, dan sebagainya. Teknik ini dipelajari dengan sengaja, dan dilatih satu demi satu sebelum dirangkaikan. Memang di dalam latihan, teknik-teknik tampaknya dipaksakan dan tidak alamiah.

Tetapi ketika Anda bertanding atau bertarung, semuanya menjadi alamiah. Teknik-teknik itu akan keluar dengan sendirinya, tergantung situasi yang dihadapinya. Terangkai dengan baiknya, harmonis, dan bersatu-padu. Keluar sesuai dengan apa yang Anda latih selama ini. Semua keluar seperti dari alam bawah sadar Anda.

Konsep bertarung bagai air mengalir juga mengandung pengertian bahwa Anda tidak berpikir mengenai teknik apa yang ingin Anda keluarkan. Jika ia memukul, saya akan memakai teknik ini, misalnya. Tidak. Teknik keluar dan terangkai secara otomatis, sesuai jenis serangan lawan atau keadaannya. Teknik yang akan keluar itu berasal dari latihan-latihan yang telah Anda lakukan selama ini. Latihan untuk mengalamikan teknik-teknik yang semula Anda pelajari tidak secara alami.

Demikianlah konsep bertarung bagaikan air yang mengalir. Mudah-mudahan dapat dipahami dan berguna bagi para pecinta bela diri.