28 November 2011

Silat Suffian: Peragaan Melawan Musuh Bersenjata Tajam



Di atas adalah video peragaan melawan musuh bersenjata pisau menurut Silat Suffian. Silat Suffian adalah silat yang populer di Brunei Darussalam. Sekali lagi, saya mengingatkan untuk berlatih dengan pelatih bela diri yang terpercaya untuk melawan musuh bersenjata tajam. Bukan hanya dengan menonton video peragaan bela diri.


Oh ya, mungkin pembaca menjadi bingung mengapa namanya hanya Silat, bukan Pencak Silat. Menurut legenda yang beredar dari mulut ke mulut, dulu kala di Nusantara ada dua bela diri yang populer, yaitu Pencak dan Silat. Pencak adalah bela diri keras menyerang seperti Karate, sedangkan Silat adalah bela diri bertahan yang banyak mengandalkan bantingan dan kuda-kuda berat. Oleh seorang ahli bela diri yang tidak dikenal namanya, dua bela diri ini disatukan dan dinamakan Pencak Silat. Kemungkinan Silat Suffian adalah silat yang masih asli, yang belum digabung dengan pencak. Itulah jawabannya menurut penulis.

Namun patut pula diketahui bahwa kadang-kadang Pencak Silat juga hanya disingkat dengan satu kata, Silat. Ini adalah hal yang lazim di dunia persilatan Nusantara ini.

Selamat menikmati. Ingatlah bahwa video di atas ditayangkan untuk keperluan informasi dan hiburan. Bila ingin belajar melawan musuh bersenjata, berlatihlah dengan pelatih bela diri yang terpercaya.

19 November 2011

Trik Mudah Bantingan Dorong

Salah satu teknik bantingan yang populer di dalam ilmu bela diri adalah bantingan dorong. Bantingan ini diajarkan hampir oleh semua cabang bela diri.

Cara melaksanakannya sangat mudah. Sesudah menangkap/menangkis pukulan lawan, Anda maju dan melangkahkan satu kaki Anda tepat di belakang kaki lawan, mengganjalnya. Kemudian dengan tangan Anda, doronglah dada lawan. Lawan akan jatuh karenanya.

Saya sering melihat siswa bela diri kesulitan melakukan bantingan ini. Mereka mengeluarkan tenaga besar, padahal tidak perlu.

Cara supaya mengeluarkan tenaga kecil saja, ada pada teknik dorongannya. Kaki tetap tegar. Doronglah membuat arah lingkaran, bukan dorongan searah garis lurus. Dengan cara ini, tenaga yang dikeluarkan kecil saja dan lawan jatuh dengan mudah.

Cobalah Anda praktekkan. Anda akan merasakan lebih efektif dan lebih ringan dengan trik ini.

03 November 2011

Falsafah Seni Bela Diri

Semua hal di dunia ini memiliki falsafah. Falsafah ialah makna terdalam yang meliputi sesuatu hal. Misalnya falsafah olahraga yang tersirat di dalam semboyan "Men sano in corpore sano" (Di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula). Diharapkan penggemar olahraga tidak hanya sehat badannya, tapi juga sehat jiwanya. Sehat jiwa di sini maksudnya sportif, jujur, tidak curang, dan mau mengakui keunggulan lawan.

Demikian pula seni bela diri. Bela diri memiliki falsafah. Misalnya Kempo dengan falsafahnya,"Kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan, kekuatan tanpa kasih sayang adalah kezaliman".

Menurut pendapat saya, ada 3 klasifikasi falsafah bela diri. Di bawah ini adalah uraiannya.

1. Falsafah Bertahan
Mengingat sejarah bela diri yang kental dengan suasana dan ajaran agama Budha, sebagian besar bela diri memiliki falsafah bertahan. Tidak menyerang lebih dahulu, dan hanya menggunakan jurus untuk membela diri. Tidak menggunakan bela diri untuk pamer atau unjuk kehebatan. Contoh bela diri aliran ini antara lain Aikido, Pencak Silat, dan Shaolin Kung Fu.

2. Falsafah Menyerang
Dalam perkembangannya, ahli bela diri mengembangkan tidak hanya teknik bertahan, tapi juga teknik menyerang. Menyerang memiliki keuntungan di mana kita bisa melumpuhkan lawan tanpa mesti menunggu serangannya. Di dalam beberapa kasus seperti melawan musuh berbadan besar atau perkelahian keroyokan, menyerang memberikan keunggulan mendahului melumpuhkan lawan sebelum keadaan berkembang menguntungkan lawan. Contoh bela diri yang menganut falsafah menyerang adalah Karate dan Tae Kwon Do.

3. Falsafah Melenyapkan
Bela diri di zaman dahulu juga digunakan untuk keperluan militer. Anda jangan terkejut mendengar ada bela diri yang memiliki falsafah melenyapkan atau menghabisi lawan. Sebab di dalam perang berlaku hukum "membunuh atau dibunuh". Contoh bela diri yang menganut falsafah melenyapkan antara lain ialah Ninjutsu.

Demikianlah falsafah bela diri menurut pendapat saya. Mungkin pembaca memiliki klasifikasi yang lain. Atau Anda punya falsafah bela diri yang baru? Falsafah bela diri yang membawa kedamaian dunia? Bila ada, jangan ragu-ragu mengajarkannya. Falsafah yang baik selalu menghasilkan penerapan dan hasil yang baik pula.