14 Oktober 2012

Disiplin di Dalam Bela Diri

Selain mengajarkan kuat fisik dan pandai bertarung, bela diri juga mengajarkan sikap mental. Sikap mental tersebut antara lain pengendalian diri, berani, disiplin, jantan, satria, dan lain-lain. Saat ini kita membahas sikap mental disiplin terlebih dahulu.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Online (www.kamusbahasaindonesia.org), disiplin berarti:
1) tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dsb)
2) ketaatan (kepatuhan) kpd peraturan (tata tertib dsb)
3) bidang studi yg memiliki objek, sistem, dan metode      tertentu

Menurut pendapat saya, pengertian disiplin di dalam bela diri mengacu kepada pengertian nomor 1 dan nomor 2. Memang pada dasarnya bela diri itu adalah aturan untuk ditaati. Aturan teknik bertarung seperti aturan cara memukul, menendang, menangkis, menghindar, mengunci, membanting, dan lain-lain. Aturan tata krama seperti aturan bergaul dengan guru, saudara seperguruan, dan orang lain. Aturan bersikap seperti tahu kapan waktunya bertarung dan kapan bersabar. Aturan taktis seperti taktik melawan musuh keroyokan, taktik melawan musuh bersenjata, taktik satu lawan satu, dan lain-lain. Dan masih banyak aturan lainnya yang tak bisa disebutkan satu per satu.

Namun dari semua aturan atau disiplin di atas, yang paling penting adalah disiplin di dalam latihan dan disiplin di dalam pertarungan.

Disiplin di dalam latihan penting karena menentukan kualitas kemampuan bela diri seorang siswa. Tidak hanya cabang olahraga bela diri, hal ini juga berlaku di semua cabang bela diri. Atlet yang tidak disiplin berlatih kualitasnya jelas di bawah atlet yang disiplin berlatih. Di dalam konteks bela diri, ini bisa berakibat fatal. Dengan kemampuan bela diri yang kurang optimal, Anda lebih besar kemungkinannya kalah di dalam pertarungan sebenarnya. Artinya Anda bisa cedera, terluka, atau bahkan tewas.

Disiplin di dalam pertarungan merupakan disiplin yang paling penting, karena menentukan hidup mati. Ada dua disiplin di sini. Disiplin sebelum pertarungan dan disiplin saat pertarungan. Saat belum bertarung, baru ada gejala-gejalanya, Anda mesti waspada memperhatikan tangan lawan. Apakah memegang senjata atau tidak. Saat bertarung, jangan memberi lawan kesempatan. Langsung gunakan teknik/jurus andalan untuk melumpuhkannya. Untuk penjelasan lebih rinci, silakan baca artikel saya dahulu: Rahasia Memenangkan Pertarungan Maut.

Demikianlah pengertian disiplin di dalam bela diri menurut pendapat saya. Mudah-mudahan dapat dipahami dan berguna bagi para pecinta bela diri.

01 Oktober 2012

Teknik Menjatuhkan Diri

 

Teknik Menjatuhkan Diri merupakan salah satu teknik yang penting dilatih dan dikuasai di dalam bela diri. Di dalam situasi pertarungan, Anda tidak selalu berdiri. Hal ini terjadi mungkin karena Anda dijatuhkan lawan. Teknik ini jadi penting supaya Anda tidak cedera, walaupun Anda tetap jatuh. Mungkin pula terjadi karena Anda memang sengaja menjatuhkan diri. Misalnya untuk menghindari serangan lawan atau sesudah Anda menyerang lawan dengan tendangan melayang yang mengharuskan Anda jatuh sesudah menendang.

Teknik yang sering disebut "Ukemi" di dalam istilah bela diri Jepang ini pada dasarnya dapat kita bagi tiga. Pertama, jatuh ke depan. Kedua, jatuh ke samping. Ketiga, jatuh ke belakang. 

Menggambarkan prinsip dan teknik menjatuhkan diri di dalam tulisan sangat sulit, karena teknik ini sangat teknis dan banyak berbeda di tiap bela diri. Oleh karena itu, saya mengambil jalan pintas dengan menyajikan video yang disematkan dari Youtube.com.

Saya mengambil teknik Ukemi dari bela diri Aikido karena bela diri ini merupakan bela diri yang populer di dalam teknik lembut. Mengingat bahwa Ukemi merupakan bagian dari teknik bertarung lembut, bukan teknik keras. 

Selamat menikmati. Temuilah pelatih bela diri yang terpercaya untuk berlatih menjatuhkan diri. Tentu saja dengan peralatan dan keamanan yang memadai dan standar. Teknik ini merupakan teknik yang harus dipelajari langsung dari guru bela diri, bukan teknik yang dipelajari dari tulisan atau menonton video saja.