15 Desember 2012

Beberapa Faktor yang Perlu Dipertimbangkan Ketika Memilih Jenis Bela Diri

Kalau kita memilih bela diri berdasarkan minat saja tanpa mendalami masalahnya, tampaknya mudah. Karate itu gagah, dan fisik saya kuat. Jadi saya cocok kalau memilih bela diri Karate. Itulah contoh pemilihan berdasarkan minat.

Namun kalau Anda sudah lama berkecimpung di bidang bela diri dan memahami seluk-beluknya, Anda akan mengerti bahwa ini adalah pilihan yang rumit. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Salah pilih berarti membuang waktu beberapa tahun dan menyia-nyiakan bakat dan prestasi yang seharusnya Anda capai.

Faktor pertama yang perlu dipertimbangkan adalah bakat. Karena bakat itu terpendam, kitalah yang mesti menggalinya. Adapun cara memperkirakan bakat bela diri dapat Anda baca dan pahami artikel saya dahulu: Memilih Bela Diri Berdasarkan Bakat (Mei 2009).

Faktor kedua yang patut dipertimbangkan adalah jenis otot. Anda mesti mengetahui otot mayoritas mana yang Anda miliki, otot oksida atau otot non oksida. Sesudah Anda mengetahuinya, Anda bisa memilih kategori bela diri yang sesuai. Untuk penjelasan lebih lanjut, bacalah artikel saya dahulu: Memilih Bela Diri Berdasarkan Jenis Otot, dan: Dua Kategori Ilmu Bela Diri (Mei 2009).

Namun boleh saya sisipkan bahwa otot orang Indonesia umumnya adalah otot oksida. Sehingga kategori bela diri yang sesuai adalah Bela Diri Renggang. Tidak mengherankan jika bela diri Karate dan Tae Kwon Do cocok bagi orang Indonesia.

Faktor ketiga yang mungkin dipertimbangkan adalah tujuan Anda belajar bela diri. Bila untuk pembelaan diri, Anda bisa memilih bela diri yang berat. Bila untuk olahraga, Anda bisa memilih bela diri yang ringan. Bila untuk pekerjaan, pilihlah bela diri yang dirancang khusus untuk pekerjaan Anda tersebut.

Demikianlah tiga faktor utama yang mesti dipertimbangkan untuk memilih bela diri yang sesuai. Memang rumit dan perlu kajian yang mendalam. Namun bisa memberikan gambaran bagaimana seharusnya memilih bela diri yang sesuai. Mudah-mudahan ada gunanya bagi para pecinta bela diri. 

02 Desember 2012

Senjata Sepanjang Masa

Suatu hari saya membaca koran di rumah. Di sebuah artikel, seorang ahli senjata berpendapat bahwa sebagian senjata dan peralatan perang sekarang ini adalah turunan dari senjata/peralatan perang zaman dahulu. Misalnya rompi anti peluru idenya diambil dari baju besi zaman pertengahan. Perisai taktis yang sering digunakan polisi idenya diambil dari perisai perang zaman dahulu.

Lebih menarik lagi, ia menyebutkan sebuah senjata yang menurutnya adalah senjata sepanjang masa. Dari zaman purba, zaman pertengahan, awal zaman moderen, sampai zaman nuklir sekarang ini masih dibawa tentara di pinggangnya. Walaupun bukan sebagai senjata utama. Senjata ini adalah pisau.

Lantas Anda mungkin bertanya,"Pak Hairan, apa hubungannya pisau sebagai senjata dengan bela diri?'.

Tentu saja ada. Mengingat pisau digunakan sepanjang masa sebagai senjata pertempuran atau pertarungan, setidaknya ada 3 hal yang perlu kita pelajari di sini.

Pertama, melawan pisau dengan tangan kosong. Kedua, menggunakan pisau melawan pisau. Ketiga, menggunakan pisau melawan senjata-senjata lainnya.

Praktisi bela diri, pelajarilah 3 hal di atas. Mengingat pisau adalah senjata yang praktis dan dibawa baik oleh tentara maupun kriminal. Senjata pertarungan sepanjang masa.