27 November 2010

Kung Fu Shaolin: Akar Bela Diri

Kung Fu Shaolin merupakan salah satu bela diri yang paling populer di dunia. Bela diri ini juga adalah akar dari semua bela diri di dunia ini.

Menurut sejarah, seni bela diri yang dikategorikan "martial art" dimulai sejak zaman Cina Kuno, semenjak adanya Jalur Sutera yang menghubungkan antara Cina dan India. Jalur ini merupakan penghubung kedua negara ini di bidang perdagangan, kebudayaan, dan agama. Agama yang dimaksud adalah Agama Budha.

Lama-kelamaan jalur ini menjadi tidak aman lagi karena banyaknya perampok yang beroperasi di sini. Bahkan perampoknya terkenal kejam, tidak membiarkan mangsanya hidup setelah dirampok.

Pada tahun 550 Masehi, Pendeta Budha ke-28, Dharma Taishi (Tatmo Cawsu) mengadakan perjalanan dari India ke Cina untuk mengajarkan agama Budha. Ia tidak hanya mengajarkan agama Budha, tapi juga Indo Kempo, seni bertarung ala India. Seni ini diajarkan mengingat seringnya pendeta Budha melewati Jalur Sutera. Yang artinya merupakan masalah antara hidup dan mati bagi mereka.

Banyak legenda yang mengiringi perjalanan ini. Dikatakan bahwa sang pendeta selama perjalanan dilindungi oleh 3 siluman: siluman babi, siluman elang, dan siluman monyet. Dari berbagai legenda yang ada, sejarah hanya mengakui bahwa si pendeta menggunakan rumah beroda yang ditariknya sendiri sebagai tempat untuk tidur di perjalanan kala malam tiba.

Kemudian seni yang diajarkan pendeta yang dikenal sebagai Budi Dharma di Indonesia ini dikembangkan di Kuil Shaolin, yang kemudian disebut sebagai "Kung Fu Shaolin".

Seiring perjalanan waktu, dasar dari seni ini menyebar ke seluruh dunia dan melahirkan banyak bela diri seperti Karate, Tae Kwon Do, Aikido, Pencak Silat, dan lain-lain. Bahkan sampai zaman moderen ini masih melahirkan bela diri baru seperti Shinto Ryu dan Mixed Martial Arts.

Demikianlah sejarah ringkas lahirnya Kung Fu Shaolin, akar dari semua bela diri di dunia ini.